MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Persiapan Tanwir Muhammadiyah 2021 saat ini sudah 90 % menuju siap. Tanwir Muhammadiyah tahun ini masih akan diselenggarakan secara daring. Muhammadiyah menyelenggarakan Tanwir daring di tengah transformasi digital sebagai bentuk mengikuti kemajuan zaman dan era digital.
Staf Ahli Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan mengatakan bahwa persiapan infrastruktur IT untuk online, sdm, dan kepanitiaan teknis lainya tidak ada kendala berarti, termasuk antisipasi jaringan dan bagaimana melakukan penyiaran secara online.
“Beberapa kegiatan tanwir yang bisa dikonsumsi publik, seperti Pidato Iftitah Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah itu dilakukan terbuka. Jadi siapa saja bisa menyaksikan. Tapi nanti pelaksanaan tanwir selanjutnya setelah pidato iftitah Ketua Umum PP Aisyiah dan Muhammadiyah, Tanwir akan dilakukan secara tertutup oleh hari pertama sampai hari kedua,” tutur Bachtiar saat dihubungi redaksi Muhammadiyah.or.id, Rabu (1/9).
Bachtiar menjelaskan bahwa yang menjadi perbedaan dengan tanwir sebelumnya adalah agenda pembahasan tanwir. Tanwir Muhammadiyah tahun 2021 ini adalah Tanwir yang regular sebenarnya, yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah sehingga agenda dan kegiatannya itu seperti Tanwir offline yang diselenggarakan secara online.
“Jadi agendanya ada laporan PP Muhammadiyah, ada laporan programnya ya. Tentu yang pertama ada pidato iftitah Ketua Umum Muhammadiyah, Ketua Umum Aisyiah, terus pemaparan pelaksanaan program oleh PP Muhammadiyah, terus ada tanggapan Ortom, dan pimpinan wilayah, dan ada tanggapan balik dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan ada pembahasan prasaran materi Muktamar Muhammadiyah tahun depan. Seperti itu. Dan pembahasan tentang prasaran waktu pelaksanaan Muktamar dan tempatnya , mungkin seperti itu. Dan selanjutnya adalah pembahasan tentang sistem dan mekanisme pemilihan pemilihan kalau pelaksanaan Muktamar besok offline danh online alias blanded,” paparnya.
“Istimewanya Tanwir kali ini terkait dengan, pertama, Tanwir yang dilaksanakan di era pandemic Covid ya. Itu istimewa. Yang kedua pelaksanaan Tanwir yang dilaksanakan secara online yang desainnya itu sebenarnya desain regular offline tapi dilakukan secara online atau daring seperti itu,” lanjutnya.
Tanwir yang terselenggara dalam waktu berdekatan
Tanwir Muhammadiyah kali ini terbilang dekat dengan pelaksanaan tanwir tahun 2020 yang lalu. Menurut pernyataan Bachtiar, bahwa Tanwir dalam waktu yang berdekatan dapat terjadi dan organisasi tidak membatasi berapa banyak Tanwir.
“Yang dibatasi berapa kali minimal Tanwir dalam satu kepengurursan. Yaitu minimal dua kali ya. Dua kali Tanwir. Kalau ada hal-hal yang kemudian mendesak ataupun krusial, Muhammadiyah bisa sewaktu-waktu menyelenggarakan Tanwir. Termasuk seperti kemarin Tanwir online yang pertama itu mengundur waktu Muktamar karena situasi pandemi Covid,” terangnya.
Ia juga mengatakan meskipun ada Tanwir dalam satu kepngurursan, periode kepengurursan yang beberapa kali dan berdekatan tetap bisa terjadi dan tetap dalam konstitusional.
“Karena sifatnya adalah dinamis, merespon dinamika organisasi, perkembangan kebangsaan dan global,” kata dia.
Hits: 2