MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANJARMASIN – Sampai saat sekarang Muhammadiyah Covid-19 Commad Center (MCCC) Kalimantan Selatan (Kalsel) tetap berikhtiar memutus mata rantai penyebaran covid-19 sekaligus membantu pemerintah. Ini merupakan salah satu bukti bahwa Muhammadiyah melalui MCCC melakukan kontribusi yang nyata terhadap Kesehatan di Indonesia.
Berbicara upaya MCCC di Kalimantan Selatan, sudah dilakukan sejak awal sosialisasi PHBS dan sejak April terbentuk. Upayanya tentutanya promotive dan preventive. Seperti penyemprotan pembagian masker, edukasi dan menyokong amal usaha khususnya bagi amal usaha, khususnya rumah sakit yang menjadi rujukan pasien-pasien covid-19. Dan dalam program vaksinasi RS Islam Banjarmasin dipercaya untuk melayani tenaga-tenaga Kesehatan yang akan divaksin. Dulu kita juga memberi nutrisi tambahan pada petugas medis.
Hal itu disampaikan dr. Meldy Mulzada Elfa, Ketua MCCC Kalsel dalam acara Covid-Talk on TV yang disiarkan TV Muhamamdiyah, Jumat (22/1).
“Kita juga bekerjasama dengan teman-teman Lazismu dan Ortom untuk membantu masyarakat dalam bidang ekonomi. Kalau saya nilai kita usahanya sudah ditingkat 8, belum lagi kita juga mengalami kendala banjir dan ada masalah pilkada kemarin sehingga penanganannya menjadi berkurang,” jelasnya.
Jadi banjir di Kalimantan sendiri, lanjut Meldy, sebenarnya itu kadang kala terjadi khususnya didaerah hulu sungai, hulu sungai tengah dan utara karena intensitas curah hujan yang meningkat dan terjadi anomaly dalam lima hari berturut-turut terjadi hujan lebat.
“Yang saya dengar selain memang adanya anomali dari hujan, daya serap dari hutan dari Kalimantan juga berkurang. Penyebabnya tidak lain karena alih fungsi lahan menjadi pertambangan sehingga hutan yang lebat menjadi daerah yang gundul,” ungkap Ketua MCCC Kalsel ini.
Sekarang banjir di Kalimantan memang sudah surut tetapi banyak sekali sampah yang ditinggalkan dan sulit dibersihkan. Seperti sampah kayu pohon, lumpur menjadi hal yang cukup sulit. Rehabilitasi pasca bencana memang harus bahu-membahu baik dari pemerintah dan masyarakat.
Terjadinya banjir sebelumnya tidak sampai dilakukan evakuasi besar-besar. Tapi sekarang terjadi evakuasi yang besar, tercatat dari laporan MDMC total terdampak 210.140 jiwa.