MUHAMMADIYAH.OR.ID, LEBANON — Maksimalkan media sosial untuk kepentingan diplomasi luar negeri Republik Indonesia, Anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sekaligus Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Lebanon, Hajriyanto Y. Thohari diberikan anugerah Social Media Award kategori Digital Head of Mission 2022 dari Kemenlu RI.
Saat dimintai keterangan terkait penghargaan tersebut oleh reporter muhammadiyah.or.id pada Jum’at (7/1), Hajri menuturkan pada masa jabatannya, KBRI Beirut, Lebanon diarahkan untuk menggalakkan berbagai platform media sosial untuk promosi Indonesia di bidang perekonomian, pariwisata, dan investasi.
“Berbagai media sosial digunakan untuk promosi Indonesia di berbagai bidangnya itu mengalami peningkatan yang cukup besar,” ucapnya.
Selain itu, hal lain yang menjadi nilai lebih adalah meski Lebanon sebagai Negara yang rawan konflik, akan tetapi KBRI Beirut yang dipimpinnya tetap mampu melakukan inovasi dalam bidang informasi dan komunikasi sebagai cara untuk mempromosikan Indonesia.
Dirinya selama menjadi Dubes RI untuk Lebanon selain melanjutkan tugas dari pendahulunya juga melakukan inovasi, terutama di bidang politik, ekonomi, kesehatan, dan kedaruratan. Serta di masa pandemi covid-19 yang terjadi sekarang, Hajri aktif melakukan diplomasi dalam bidang kesehatan.
Hajri menceritakan, Indonesia di Lebanon menjadi Negara dengan pasukan terbesar yang aktif dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian Dunia (United Nations Peacekeeping Operations) di bawah PBB. Dari 41 negara yang mengirim pasukan Misi Pemeliharaan Perdamaian, pasukan Indonesia menjadi yang terbanyak yaitu berjumlah 1328 pasukan.
“Itu ditambah dengan satu kapal perang yang bernama KRI Sultan Iskandar Muda yang terdiri dari 120 Prajurit dan Perwira Angkatan Laut yang beroperasi di perairan Mediterania,” imbuhnya.
Peran aktif Indonesia dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian Dunia di Lebanon sudah berjalan sejak tahun 2006. Menyinggung tentang peran yang bisa diambil oleh Muhammadiyah dalam perdamaian dunia khususnya di Lebanon, Hajri menyebut, Muhammadiyah bisa mengambil peran pada sisi sektarianisme.
Pasalnya, sektarianisme di Lebanon begitu kuat dan itu yang sering menjadi pemantik terjadinya konflik. Muhammadiyah sebagai organisasi besar Islam yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan memiliki peluang besar menjadi integrator di Lebanon dan Kawasan Timur Tengah.
Hits: 5