MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Sebagai organisasi keislaman yang memiliki ratusan perguruan tinggi, Muhammadiyah telah melahirkan banyak alumni yang berprestasi untuk negeri di berbagai sisi. Seperti Makbul Mubarak, alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), peraih Piala Citra Festival Film Indonesia 2022 untuk Kategori Penulis Skenario Asli Terbaik.
Autobiography merupakan film panjang pertamanya dan mengantarkan dirinya menjadi peraih Piala Citra FFI 2022. Alumni 2011 Hubungan Internasional (HI) UMY ini menuturkan, bahwa film yang ini merupakan cerita tentang kepatuhan bawahan ke atasan. Kisah itu merupakan hasil observasi laku hidup yang dijalani ayahnya dan dirinya sendiri.
“Masa kecil saya habiskan di keluarga yang sebagian besar anggotanya berprofesi sebagai abdi negara. ayah saya adalah orang yang sangat patuh pada atasannya, pada negara, tanpa pernah banyak bertanya tentang alasan-alasan di balik perintah yang dibebankan padanya,” ungkapnya Senin (21/11) dalam jumpa pers.
Menurut teman kelas yang tidak mau disebut namanya, Makbul Mubarak merupakan alumni 2011 HI UMY. Selain menjadi mahasiswa yang belajar di kelas, Makbul juga dikenal sebagai sosok yang aktif dalam berorganisasi. Namanya tercatat sebagai Anggota Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (KOMAHI) UMY.
Makbul lulus pada, 19 Februari 2011 dengan tugas akhir atau skripsi yang berjudul “Inkonsistensi Amerika Serikat dalam Menghadapi Kampanye Dunia Melawan Ranjau Darat”. Skripsi itu dia persembahkan kepada kedua orang tuanya yang bernama H. Abd Basit, sang ayah yang menjadi sumber inspirasi dalam film Autobiography, dan ibunya Hj. Harmawaty.
Dirinya masuk UMY pada tahun 2007 dengan Nomor Induk Mahasiswa 20070510205. Selain aktif berorganisasi di KOMAHI UMY, Makbul juga aktif di banyak organisasi untuk menampung dan mengasah bakat, serta ketertarikannya terhadap dunia film, seperti di Kinoki, Kinekuma, Buletin Film Montase, Komunitasfilm.org, bahkan dirinya juga mengikuti bimbingan di Persma Sintesa Fisipol UGM.
Film Autobiography merupakan film yang diproduksi pada 20 Mei sampai 1 Juli 2021 selama masa pandemi covid-19. Pengambilan gambar dilakukan di Kabupaten Bojonegoro, selama proses produksi, film ini melibatkan kru yang bukan hanya dari Indonesia, tetapi juga dari beberapa negara seperti Polandia untuk tim kamera dan editor dari Filipina.