MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Di masa pandemi ini menjadikan tantangan tersendiri dalam menjalankan perkaderan formal. Perkaderan ini harus terjalankan dalam keadaan apapun, termasuk dalam keadaan krisis pandemi ini, karena bersifat wajib untuk semua sisiwi kelas III dalam rangka penguatan ideologi kader baik dalam segi Ke-Muhammadiyahan maupun Ke-Mu’allimaatan.
Mengusung tema Teguhkan Ideologi, Kenali Potensi Diri, Wujudkan Diaspora Kader Penuh Simfoni, PR (Pimpinan Ranting) IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) Mu’allimaat langsungkan Baitul Arqam (BA) Madya virtual yang ditujukkan untuk kelas III MTs (Madrasah Tsanawiyah) Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta pada hari Sabtu-Ahad, 30-31 Januari 2021.
Unik Rasyidah, Wakil Direktur III Madrasah Mu’allimaat mengatakan BA Madya berjalan dengan baik melalui kolaborasi beberapa platform media digital, seperti Whatsappa group, Zoom Meeting, dan Google Meet. Jadwal tetap sama seperti perkaderan non-virtual, yakni pengaturan agenda kegiatan seperti penyampaian materi ataupun kegiatan khsusu mulai dari bagun tidur hingga tidur lagi dengan sistem pendampingan dari fasilitator.
“Fasilitator ini berasal dari berbagai alumni yang telah berkecimpung dan mempunya wawasan tentang perkaderan. Mereka merupakan alumni Mu’allimaat yang masih melaksanakan studi di perguruan tinggi di berbagai daerah di Indonesi, seperti ITB, UGM, bahkan ada yang berasal dari Mesir dan Turky. Dimana setiap kelompok bersama satu fasilitator terdiri dari 10-20 peserta,” jelasnya.
Follow up yang akan dilaksankan adalah dengan melakukan penguatan lagi di bulan Maret 2021 melalui agenda lainnya untuk lulusan BA Madya. Akhirnya respon dari peserta sangat baik dan sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh fasilitator dalam pendampingan. Karena dalam perkaderan ini para fasilitator sangat konsen mendampingi peserta sehingga ada rasa kekeluargaan yang erat. Perbedaan negara tidak menjadi kendala bagi para fasilitator untuk tetap mendampingi peserta. Dan peserta sangat terkesan dengan kontribusi yang telah diberikan, walupun dengan perbedaan waktu, para fasilitator tetap melakanakan tanggung jawab dengan sebaik mungkin.
Kesan Positif Santri Mu’allimaat Ikuti Perkaderan
Tidak hanya para fasilitator, para santri pun memberikan kesan positif dengan berlangsungnya BA Madya virtual ini. Isnaini Khoirun Nisa, Mahasisiwi Jurusan Ushuludin Fakultas Dirosat Islamiyah wal Arabiyah, Universitas Al-Azhar Kairo menceritakan antusiasme para santri.
“Antusiasme dan apresiasi teman-teman tingkat III sangat tidak kami duga. Walaupun BA Madya ini dilaksnakan secara daring, tidak menyurutkan spirit dan rasa keingintahuan mereka terhadap materi,” kata dia.
Disambung dengan pernyataan Refisan Naufa ‘Aisy, mahasisiwi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univeritas Sebelas Maret, BA itu seperti proses mendaki, jalannya tidak mudah, melelahkan dan sukar, banyak tantangannya. Tetapi menurutnya disinilah kita diajarkan makna tentang penghambaan kepada-Nya, apalagi ketika kita sampai pada puncak dakian dengan kebersamaan.
Madrasah Mu’allimaat tetap konsisten melangsungkan perkaderan meskipun di tengah pandemi. Dan bahkan bisa mengundang pemateri dari berbagai negara. Acara BA ini menunjukkan tentang keseriusan Madrasah untuk tetap menyajikan perkaderan versi terbaiknya.
Terdapat empat pokok materi yang dibahas dalam BA Madya ini, antara lain Ke-Islaman, yang diisi oleh Dyah Puspitarini, M.Pd., merupakan Ketua PP Nasyiatul ‘Aisyiyah. Kedua adalah materi Psikologi Remaja oleh Siti Muthia Dinni, S.Pd., M.Pd., Psikolog, seorang psikolog dan dosen UAD. Sedangkan ketiga materi Ke-Muhammadiyahan, terdiri atas Amastasya Dhyaz (PCIA Mesir dan Alumni Tahun 2016), drg. Winda Susra (PW NA DIY dan Alumni Tahun 2009), Nabila Amalia, S.TP., M.Sc (PW NA DIY dan Alumni Tahun 2007), serta Hilma A’yunina (PCIA Mesir dan Alumni Tahun 2016). Dan yang terakhir adalah Ke-Mu’allimaatan bersama Amalia Rosyida, Maghfira Widyastiti, S.Psi., dr. Raudhah Utami, Annisa Mina R, S.HI., M.Sos., Khansa Syahla, dan Nailatul Khaeroti, S.E.
Hits: 1