MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA—Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah 2014-2019 menegaskan bahwa Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) akan terus mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini mengingat kelahiran KOKAM merupakan respon terhadap peristiwa pasca-1965.
Selain itu, Dahnil juga mengutarakan bahwa KOKAM berperan besar dalam memupuk jiwa nasionalisme di kalangan anak muda, terutama kalangan Muhammadiyah. Keutuhan sebuah bangsa akan goyah bila tidak didasari oleh spirit nasionalisme. Karenanya, nasionalisme menempati posisi paling asasi dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Pada masa awal pendirian KOKAM selain reaktif terhadap peristiwa 1965, juga ingin menegaskan kembali nasionalisme. Ini penting sebagai salah satu nilai dalam menjaga keutuhan bangsa,” ucap Dahnil dalam Gerakan Subuh Mengaji pada (05/10).
Peran KOKAM lainnya ialah menumbuhkan jiwa korsa. Sebelum lahirnya KOKAM, spirit korsa di lingkungan Muhammadiyah begitu minim. Kehadiran KOKAM sebagai satuan semi-militer mampu membangkitkan jiwa korsa pada warga Persyarikatan. Semangat korsa ini merupakan modal utama dalam menjalin persatuan.
“Saya melihat KOKAM ini selain berupaya membangun semangat nasionalisme tapi juga menanamkan jiwa korsa. Saya menemukan semangat itu di KOKAM,” tutur Juru Bicara Menteri Pertahanan Republik Indonesia ini.
Sempat tidak efektif dalam beberapa tahun, KOKAM kembali menunjukkan eksistensinya sekitar tahun 2014. Pada saat menjadi Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil melakukan melakukan revitalisasi gerakan pada KOKAM. Ia menumbuhkan rasa bangga memakai seragam KOKAM hingga kembali dikenal publik secara luas. “Saya berpikir, mereka (anggota KOKAM) akan sangat patuh, bangga, dan tulus, ketika dipimpin oleh orang yang menjadi bagiannya. Akhirnya saya ikut diklat KOKAM supaya lebih bisa berbaur,” ucap
Hits: 26