MUHAMMADIYAH.OR.ID, ENDE – Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Salmah Orbaniyah hadir dalam pembukaan Musyawarah Wilayah (musywil) Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-8 Nusa Tenggara Timur, Jumat petang (17/3).
Bertempat di auditorium Universitas Flores, Kabupaten Ende, Musywil diselenggarakan sampai hari Ahad (19/3). Atas nama Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Salmah menyampaikan tahniah bagi Musywil terakhir dari 34 pimpinan wilayah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Indonesia.
“Selamat bermusywil. Semoga menjadi contoh bagi gelaran Musyawarah Daerah (musyda) Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-NTT. Musywil ini terakhir bagi 34 wilayah Seindonesia. Kami yakin Muhammadiyah punya peran strategis memajukan masyarakat dan perempuan NTT,” sambutnya.
“Harapannya lewat musywil ini berhasil dirumuskan program-program strategis, isu-isu strategis lima tahun ke depan untuk disampaikan pada pihak yang berwenang,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Salmah juga mengenang perjuangan ayahnya yang merupakan da’I alumni Mu’allimin Muhammadiyah dan bertugas merintis dakwah dan pendidikan Islam di Lamakera. Salmah berharap perjuangan para perintis dakwah Persyarikatan terus dijaga dan diperkuat semangatnya.
“Semoga apa yang telah dilakukan Kiai Ahmad Dahlan dan tokoh-tokoh agama di Lamakera, bisa menjadi contoh kita meneruskan dakwah di NTT pada umumnya,” kata Salmah.
Kepada ‘Aisyiyah NTT, Salmah berpesan untuk mengoptimalkan forum Musywil sebagai tempat merumuskan strategi dakwah dalam lima tahun ke depan. Apalagi mengingat masih banyak problem yang dihadapi perempuan dan bangsa Indonesia.

“Seperti kekerasan dalam keluarga, korupsi, nikah dini, penegakan hukum yang tidak benar. ‘Aisyiyah perlu bahu membahu membangun negeri lebih baik,” pesan Salmah.
“Lima tahun ini gerak ‘Aisyiyah harus makin dinamis sebagai perempuan berkemajuan dan berkontribusi memajukan usaha menyelesaikan permasalahan umat dan bangsa,” kata dia.
“Tidak hanya cukup di mimbar, tapi kita menyasar orang-orang yang tepat sasaran,” pungkasnya. (afn)
Hits: 216