MUHAMMADIYAH.ID, PURWOKERTO – Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto Anjar Nugroho pada Selasa, 15 Desember 2020 jam 04.05 meninggal dunia di RS Kariadi Semarang karena serangan jantung. Pria kelahiran Demak, 8 Oktober 1975 ini terkenal sebagai sosok yang cerdas dan intelektual. Tak ayal, kepergiannya meninggalkan duka yang begitu mendalam bagi mahasiswa, dosen, dan pimpinan Muhammadiyah. Haedar Nashir turut mendoakan semoga almarhum dalam keadaan husnul khatimah.
“Semoga almarhum husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dan diterima di sisi Allah SWT dalam surga jannatun na’im. Agar keluarga yg ditinggal diberi kesabaran, ketabahan dan keihlasan,” ucap Haedar pada Selasa (15/12).
Sementara Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengatakan, almarhum Dr Anjar merupakan kader yang memiliki visi.
“Almarhum merupakan leader yang melayani, penuh dedikasi, dan banyak memberi. Di bawah kepemimpinannya, Universitas Muhammadiyah Purwokerto melesat dengan prestasi nasional dan internasional,” ucap Mu’ti.
“Walau hidupnya singkat, Mas Anjar telah banyak berbuat. Jariyah ilmu dan karya nyata Insya Allah akan mengantarkannya ke surga, tempat terbaik di sisi Allah,” imbuh Mu’ti.
Senada dengan Mu’ti, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini mengatakan bahwa Muhammadiyah kehilangan salah satu kader terbaik yang sedang semangat dan enerjik mengembangkan UMP.
“Semoga almarhum husnul khotimah,” ucap Noordjannah.
Anjar Nugroho Sosok Kader yang Ulet dan Tekun
Berita kepergian Anjar juga membawa angin kesedihan kepada sahabatnya, Haidir Fitra Siagian. Ia mengaku bahwa almarhum merupakan sosok yang saleh dan baik kepada sesama. “Saya menjadi saksi, almarhum Dr. H. Anjar Nugroho adalah hamba yang saleh, orang yang sangat baik dan tulus. Saya menjadi saksi bahwa beliau telah mendarmabaktikan diri untuk umat bangsa dan negara,” ucapnya pada Selasa (15/12).
Haidir kenal dengan sosok Anjar sejak tahun 1998 saat Muktamar Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM sekarang jadi IPM) di Makassar. Saat itu, Anjar menjadi salah seorang pengurus pusat organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang remaja ini dan dikenal sebagai Bapak Paradigma IPM. Sebagai sosok yang berbakti pada dakwah Persyarikatan, Mantan Wakil Ketua PW IRM Sulawesi Selatan 1998-2000 ini mendoakan semoga amal ibadah dan perjuangan Anjar diterima di sisi Allah.
“Mas Anjar, adalah sosok kader yang ulet dan tekun. Saya yakin dan percaya bahwa jerih payahnya selama ini adalah sebagai upaya untuk mewujudkan cita-cita Persyarikatan Muhammadiyah. Insya Allah, segala amal ibadahnya mendapat pahala yang berlipat ganda di sisi Allah Swt. Segala dosanya diampuni. Keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan,” pungkasnya.
Dikutip dari laman resmi UM Purwokerto, sebelum menjabat sebagai rektor, Anjar pernah memegang berbagai jabatan. Di antaranya, Wakil Rektor I Bidang Akademik UMP (2016 – 2019), Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan (2012 – 2016), Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) (2009 – 2013) dan Pembantu Dekan I pada 2001 – 2004.
Anjar menyelesaikan Studi S3 di bidang Ilmu Politik Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada tahun 2017. Sebelumnya ia menempuh pendidikan formal Sarjana Perbandingan Madzab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selanjutnya ia mengambil program magister dua sekaligus, yakni Hubungan Internasional UMY dan Studi Politik dan Pemerintahan dalam Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (ilham)
Hits: 7