MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Kepengurusan baru Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2023-2027 resmi dikukuhkan pada Selasa (9/5).
Bertempat di Graha As Sakinah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, kepemimpinan baru yang diketuai oleh Sutomo, M. Ag ini sekaligus menandai bergantinya masa periode kepemimpinan FGM dari 2 tahun menjadi 4 tahun untuk satu periode.
Sebagai organisasi profesi di lingkup Persyarikatan, kepengurusan FGM ini juga mengalami peningkatan anggota. Jika sebelumnya diisi oleh 16 orang, maka kepengurusan baru diisi 40 anggota perwakilan guru Muhammadiyah dari seluruh Indonesia.

Pengukuhan FGM Pusat periode baru dilaksanakan oleh Ketua Majelis Dikdasmen & Pendidikan Non Formal/PNF PP Muhammadiyah, Didik Suhardi, Ph.D disaksikan Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr Irwan Akib M.Pd.
Berkaitan dengan tema “Eksistensi Guru Muhammadiyah Mengawal Generasi Unggul dan Berkemajuan”, Irwan Akib berpesan untuk membentuk guru yang unggul dan inovatif, termasuk kepada para siswa di sekolah-sekolah Muhammadiyah secara distingtif.
“Guru harus menjadi pembelajar, demikian siswanya. Unggul intelektualnya, akhlaknya bagus. Ini perlu ditegaskan. Cerdas saja, tetapi tidak punya akhlak justru berbahaya,” pesannya.
Irwan juga menguatkan pentingnya inovasi yang dilakukan oleh guru-guru Muhammadiyah agar cita-cita Muhammadiyah dalam melahirkan siswa yang inovatif, kompetitif dan kreatif dapat diwujudkan.
“Mimpi boleh, inovasi lebih penting. Harapannya jadi guru profesional dan sejahtera,” kata dia. Dalam upaya mewujudkan itu semua, civitas akademika di lingkungan Muhammadiyah menurutnya wajib paham agama yang baik, menanamkan nilai-nilai tersebut kepada diri siswa.
“Intelektual kita harus unggul. Unggul yang dilandasi kejujuran. Nilai didapat dengan baik kalau guru melakukan proses dengan baik. Pencuri yang cerdas tidak perlu berkeringat. Tapi pencuri tidak cerdas harus berusaha dengan sekuat tenaga. Maka Cerdas yang tidak punya Akhlak akan hancur,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen, Didik Suhardi berpesan agar guru Muhammadiyah menjadi petarung sekaligus jadi pemenang. Apalagi, Muhammadiyah telah menjadi pioner pendidikan Islam modern di Indonesia.
“Maka saya sering mengingatkan, Muhammadiyah tak boleh terlena dengan kejayaan masa lalu,” katanya. Didik mendorong agar FGM mempercepat program digitalisasi, baik di bidang manajemen, digitalisasi alat bantu, pembelajaran berbasis digital, serta layanan pendidikan yang modern berbasis digital.
Adapun Ketua FGM Pusat terpilih, Sutomo M.Ag menegaskan komitmennya untuk membuat guru Muhammadiyah bisa melaju lebih cepat. Agar terealisasi maka menurutnya diperlukan semangat bahu membahu, gotong-royong, kolektif, kolegial dan kolaboratif agar orientasi FGM menjadi guru prosional dan sejahtera bisa cepat terealisasi.
Di samping Sutomo sebagai Ketua FGM Pusat, Kepala Madrasah Terbaik Nasional asal Padang Panjang, Dr. Derliana dilantik sebagai Wakil Ketua. (afn)
Hits: 1400