MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Agama Islam sangat menghargai waktu. Di dalam Alquran, Allah Swt sering bersumpah dengan nama waktu. Salah satu Surat Alquran sendiri ada yang dinamakan sebagai Al-Ashr (waktu).
Meskipun Islam menekankan pada keutamaan waktu, namun umat Islam sering abai dalam memperhatikannya. Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad pun berpesan agar kaum muslimin, lebih khusus warga Muhammadiyah melatih disiplin dan penghargaan pada waktu.
“Salah satu kelemahan masyarakat kita itu ialah tidak menghargai waktu. Kadang-kadang disebut dengan jam karet, kalau rapat jam 9 dimulai jam 10. Kalau rapat ditentukan jam 10 mulai jam 11, bahkan itu pun banyak yang terlambat. Ini adalah sesuatu yang tidak disukai oleh agama kita,” ujarnya.
Dalam program Nasihat Ayahanda di youtube TvMu, Rabu (5/4), dirinya menyebut jika penghargaan pada waktu merupakan ciri dari masyarakat yang maju. Jika kaum muslimin disiplin, maka masyarakat muslim menurutnya akan berubah menjadi masyarakat maju.
“Oleh karena itu sekali lagi masyarakat yang maju adalah masyarakat yang menghargai waktu sedangkan masyarakat yang tidak maju adalah orang-orang yang tidak menghargai waktu lalai. Mereka tidak serius dalam menggunakan kesempatan yang diberikan oleh Allah kepada kita,” ujar Dadang.
Penghargaan terhadap waktu, lebih-lebih karena terbatasnya umur manusia di dunia. Karenanya perlu memerlukan manajemen dan disiplin yang baik. Dalam khazanah Barat, waktu diibaratkan dengan uang (time is money), sedangkan dalam khazanah Arab, waktu diibaratkan sebagai pedang.
Dadang pun berpesan agar kaum muslimin menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, termasuk menggunakannya dalam amal saleh dan kebaikan.
“Kita sebagai manusia, terutama masyarakat yang beragama Islam, maka hargailah waktu, tepatilah waktu seperti diajarkan oleh Allah Swt,” pungkasnya. (afn)
Hits: 389