MUHAMMADIYAH.OR.ID, KUALA LUMPUR – Senin (17/10), Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang melakukan kerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru untuk memfasilitasi pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI) dari Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) agar bisa melanjutkan sekolah di Indonesia.
Pada Kamis (20/10), Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) KJRI Johor Bahru, Mohamad Rizali Noor mengatakan nota kesepahaman (MoU) kerja sama ditandatangani oleh Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Sigit S Widiyanto dan Rektor UM Palembang Abid Djazuli.
Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang, Abid Djazuli menyebut MoU ini dilakukan oleh UM Palembang sebagai bagian dari pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi.
Sementara itu, Pensosbud KJRI Johor Baru Rizali mengatakan kerja sama yang dilaksanakan juga menyertakan kegiatan pengabdian masyarakat, program magang mahasiswa, konsultasi dan pendampingan di bidang hukum, ekonomi hingga budaya.
Menyambung Rizali, Konjen RI Johor Bahru, Sigit mengapresiasi bentuk kerja sama yang dapat mengakomodasi kepentingan masing-masing khususnya dalam memfasilitasi pendidikan bagi peserta didik di SIJB yang harus melanjutkan pendidikan di tingkat SMA di Indonesia.
Menurut dia, hal tersebut merupakan salah satu tanggung jawab pemerintah dan juga institusi pendidikan seperti UM Palembang dalam memastikan negara hadir untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak-anak pekerja migran yang tidak terserap ke dalam sistem pendidikan Malaysia karena masalah status atau legalitas.
Salah satu bentuk implementasi dari MoU tersebut, katanya, adalah dengan dimulainya program magang yang diikuti oleh tujuh orang mahasiswa UM Palembang semester lima dan tujuh dari prodi Akuntansi dan Informasi dan Teknologi (TI).
Sebanyak 350 anak dari PMI kini belajar di Sekolah Indonesia Johor Bahru. Jumlah tersebut terus bertambah dari tujuh anak di awal sekolah tersebut berdiri pada Januari 2014. Di awal tahun pembelajaran 2022, jumlah anak yang belajar di sekolah tersebut mencapai 350 orang terdiri atas siswa tingkat SD dan SMP. (afn)