MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Almarhum cendekiawan, akademisi, sekaligus penulis, Prof. Azyumardi Azra dibalik pemikiran fenomenal serta tulisan – tulisannya merupakan seorang tokoh bangsa yang sederhana. Hal ini disampaikan oleh Wakil presiden Republik Indonesia ke 12 Jusuf Kalla dalam acara Takziyah Virtual Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk Prof. Azyumardi Azra yang dilaksanakan pada Selasa (20/9) kemarin.
“Saya selalu kadang – kadang memperhatikan contohnya sepatu beliau jarang diganti, begitu kesederhanaannya beliau, kalau kita pergi kemana – mana juga sangat simple saja,” kenang Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut.
Di dalam acara takziyah yang dihadiri banyak figur penting bangsa sekaligus Muhammadiyah tersebut, Jusuf Kalla banyak mengenang kebaikan, kesederhanaan, sekaligus momen kebersamaan bersama Azyumardi Azra selama 10 tahun mendampinginya sebagai staf Wakil Presiden.
Lebih lanjut, Jusuf Kalla dalam kenangan nya menceritakan kegigihan Azyumardi yang rutin datang ke kantor meski disarankan untuk tidak harus datang setiap harinya. Jusuf Kalla juga bercerita soal kebiasaan Azyumardi makan siang denganya dan datang setiap pekan untuk menyampaikan hal – hal penting kepada seluruh staf kantor.
“Saya memberi peluang pada almarhum bahwa beliau tidak perlu tiap hari hadir di kantor,” ungkapnya.
Terkait dengan sosok Azyumardi Azra sebagai seorang cendekiawan, Jusuf Kalla berpendapat bahwa Azyumardi merupakan sosok yang istimewa dan sangat jarang bisa ditemui. Hal ini karena Azyumardi mampu menguasai banyak kemampuan seperti di bidang akademik, pemikiran, penulisan buku dan media, juga dalam hal berdakwah.
Sebagai seorang Da’i, Jusuf Kalla merasa Azyumardi Azra sebagai sosok dibalik latar belakang pendidikannya yang tinggi, juga memiliki pesan dakwah yang sangat menyentuh dan selalu hadir apabila diundang untuk berceramah di beberapa kesempatan.
“Memang apabila tokoh – tokoh kita yang belajar agama dalam negeri kemudian melanjutkannya di universitas di Amerika, di Kanada, atau di dunia barat, itu cenderung menjadi diaspora, akademisi, cendekiawan, tentu disamping menjadi Da’i, ulama, beliau memberikan dakwah yang sangat menyentuh hati kita semuanya,” ungkapnya.
Terakhir, Jusuf Kalla mengajak untuk mengenang Azyumardi Azra lewat tulisan tulisan yang ditinggalkannya dan berharap apa yang telah ditinggalkan Azyumardi mampu menjadi Amal Jariyah yang tidak terputus baginya.
“Tentu sebagai guru, pengajar, tentu adalah amal jariyah yang terus menerus diterima beliau. dan kita nanti akan mengingat tulisan tulisan beliau atau mengingat daripada buku bukunya,” pungkasnya. (Ghozy/Syifa)