MUHAMMADIYAH.OR.ID, LEBANON — Jangan salah lagi, Dunia Arab itu bukan Timur Tengah, tapi Dunia Arab itu berada di kawasan Timur Tengah. Dan penyebutan Timur Tengah adalah lahir ketika adanya kolonialisme dan imperealisme Barat.
Dubes RI untuk Lebanon, Hadjriyanto Y Thohari menjelaskan, Arab merupakan suatu kawasan atau Negara yang dalam komunikasinya memakai Bahasa Arab. Merka ini tergabung dalam liga Arab yang berjumlah sekitar 22 negara.
“Biasanya yang disebut dengan Dunia Arab adalah bangsa-bangsa yang berbicara dengan Bahasa Arab, orang Arab itu memiliki nasionalisme yang bersifat linguistik,” ungkapnya.
Dahulu, sambung Hadjriyanto, Syam secara etnis sebenarnya bukan dari Bangsa Arab tapi setelah adanya ‘Fathul Syam’, mereka mengalami arabisasi melalui bahasa. Termasuk bangsa-bangsa dari Afrika Utara, seperti Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya, bahkan Mesir juga awalnya bukan Arab.
“Yang disebut Arab itu dulu adalah bangsa-bangsa yang tingal di Jazirah Arab. Setelah Islam melebarkan sayapnya keluar Jazirah Arab maka mereka menjadi Arab,” terangnya.
Dalam Kajian Ahad Malam-Mulia Institute pada, Ahad (7/2) Ketua PP Muhammadiyah ini menyebut pasca berkembangnya Islam, beberapa Negara di Afrika Utara dan Negara Timur Tengah yang bukan dari Jazirah Arab tersebut mengalami arabisasi atau dalam Bahasa Arab disebut al musta’ribah.
Sementara secara geografis, yang disebut Timur Tengah adalah daratan yang ada di antara Laut Mediterania dan Teluk Persia, serta wilayah yang memanjang dari Anatolia, Jazirah Arab dan Semenanjung Sinai. Timur Tengah atau middle east sendiri adalah terminologi yang lahir pada masa kolonialisme dan imperealisme Barat pasca keruntuhan Ottoman.
Artinya Negara seperti Turki, Siprus, Siprus Utara, Kazakhstan, Kirgistan, Uzbekistan dan lain-lain yang tidak memakai Bahasa Arab dan bukan dari Negara yang berasal dari Jazirah Arab masuk dan disebut sebagai Timur Tengah.
“Eropa-Barat itu memandang Timur Tengah itu timur, tetapi tidak timur jauh, tetapi timur yang setengah jauh, mangkannya disebut Timur Tengah. Kita yang sebenarnya lebih timur lagi ngak cocok menyebut Timur Tengah,” urai Hadjriyanto.
Menurutnya, latahnya orang-orang di Asia Tenggara menyebut Timur Tengah adalah disebabkan oleh hegemoni Barat yang begitu kuat. Melacak keunika dari Dunia Arab adalah pada bahasanya. Menurutnya, Dunia Arab ini unik karena nasionalisme mereka dikuatkan oleh bahasa bukan etnis.