MUHAMMADIYAH.OR.ID, SEMARANG – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Irwan Akib menyampaikan supaya pejabat di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) tidak terlena dengan jabatannya. Itu berbahaya, sebab jabatan di PTM tidak untuk dia selama-lamanya.
Pesan tersebut disampaikan Irwan Akib pada Senin (31/7) dalam agenda Pengukuhan Rektor Institut Teknologi Statistika dan Bisnis (ITESA) Muhammadiyah Semarang. Irwan menyebut, karena jabatan tidak selama-lamanya, maka harus dipersiapkan untuk kaderisasi sebagai pelanjut kepemimpinan.
“Itu harus kita ingatkan, sebab kalau tidak itu nanti akan menjadi sindrom. Oleh karena itu kita harus menanamkan itu, bahwa hari ini kita memulai dan pasti ada akhirnya.” Ungkapnya.
Batas jabatan yang dimiliki oleh seluruh civitas akademika PTM, imbuh Irwan, menjadi titik balik untuk memompa semangat dan ikhlas berbuat sebaik-baiknya dalam mengembangkan PTM. Semangat seperti ini harus senantiasa ditanam, dan dibangun pada setiap insan yang mengabdi di persyarikatan.
Guru Besar bidang Pendidikan Matematika ini menganalogikan, kursi rektor atau jabatan apapun harus dipandang sebagai kursi panas. Sebab jika dipandang sebagai kursi empuk, dikhawatirkan yang duduk akan terlena bahkan sampai tertidur, dan lupa atau terlena mengurusi PTM.
“Tapi jika itu dilihat sebagai kursi panas, setiap orang yang duduk di kursinya akan melihat bagaimana perkembangan ke bawah, bagaimana membangun komunikasi.” Imbuhnya.
Praktik tersebut juga dilakukan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), mereka tidak duduk manis di kursi kepemimpinan. Melainkan terjun ke lapangan, melihat perkembangan jamaah, warga dan persyarikatan Muhammadiyah di daerah, cabang bahkan sampai ranting.
“Sekali lagi ini (kepemimpinan) bukan kursi empuk, melainkan kursi panas jadi jangan asik duduk di kantor.” Imbuhnya.
Dalam mengelola sebuah PTMA sama dengan mengelola sebuah pohon. Oleh karena itu, jika PTMA dirawat dengan baik dan diberi pupuk yang terbaik, jangankan untuk bernaung, bahkan orang-orang yang di bawahnya juga akan mampu menikmati buah-buahnya secara bersama-sama.
“Tetapi kalau dibiarkan kering, jangankan makan buahnya, untuk bernaung saja tidak bisa – kita kepanasan. Oleh karena itu harus dirawat bersama-sama,” ungkapnya.
Irwan Akib juga menegaskan, supaya PTMA senantiasa merawat dan berkomunikasi baik dengan lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah termasuk ortom, menjaga hubungan baik dengan BPH, dan menjaga hubungan baik rektorat sampai jabatan paling bawah.
“Oleh karena itu kita harus menjaga integritas kita sebagai pengelola Amal Usaha Muhammadiyah. Keberadaan Amal Usaha Muhammadiyah itu tidak sekedar menghasilkan finansial, tetapi itu bagian dari gerak dakwah Persyarikatan Muhammadiyah.” Tegasnya.
Hits: 1138