MUHAMMADIYAH.OR.ID, GARUT — Menghadapi permasalah kaum perempuan dan anak yang kian kompleks, ‘Aisyiyah mendorong para tokoh agama dan masyarakat lebih perhatian lagi tentang isu-isu perempuan dan anak, serta ikut menyuarakan sebagai usaha mengatasinya.
Demikian disampaikan oleh Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah pada, Rabu (15/2) di kegiatan ‘Refreshment Peningkatan Derajat Kehidupan Perempuan dan Anak bagi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat’ yang dilaksanakan Program Inklusi ‘Aisyiyah Kabupaten Garut.
Tri yang juga Koordinator Program Inklusi ‘Aisyiyah menyebutkan, bahwa berbagai isu dan permasalahan yang dihadapi perempuan dan anak tersebut disampaikan Tri seperti stunting, angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), perkawinan anak, disabilitas, kepemimpinan perempuan, kesetaraan akses, dan sebagainya.
“Tokoh agama, tokoh masyarakat menjadi sangat penting karena berbagai permasalahan yang dihadapi oleh perempuan dan anak itu sangat terkait dengan masalah budaya dan interpretasi agama,” terang Tri.
Tokoh agama dan masyarakat, imbuhnya, merupakan agen perubahan sekaligus corong aktualisasi pandangan Islam yang Berkemajuan sebagai penunjang perubahan sosial untuk mengangkat derajat perempuan supaya tidak lagi dianggap sebagai masyarakat kelas dua.
“Dengan adanya peran para tokoh agama dan tokoh masyarakat ini maka akan meluaskan pandangan Islam Berkemajuan yang akan menuntun perubahan sosial yang sangat luar biasa sehingga derajat kehidupan perempuan dan anak-anak kita menjadi meningkat.” imbuhnya.
Melalui kegiatan refreshment ini Tri berharap menyegarkan dan menguatkan kembali berbagai materi terkait pandangan Islam tentang perempuan dan anak yang akan menjadi jawaban atas berbagai problem perempuan dan anak yang ada.
Sementara itu, Niki Alma Febriana Fauzi dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah yang hadir sebagai narasumber dalam kegiatan refreshment ini dalam materi Isu-Isu Perempuan, Anak, dan Disabilitas dalam Perspektif Islam Berkemajuan menekankan pentingnya menjaga generasi yang berkualitas dalam Islam.
Menurutnya asupan yang halal dan thayib juga akan sangat erat kaitannya dengan upaya pencegahan stunting. “Dalam konteks mencegah stunting kita harus edukasikan ke masyarakar tentang pentingnya makanan yang halal dan thayib.” tutur Niki Alma.
Menyoroti tingginya kasus stunting di Garut, Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Garut, Yati Rosyati Damiri menyampaikan bahwa ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muslim memiliki perhatian besar dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan terkait perempuan dan anak. Salah satunya adalah stunting yang juga menjadi salah satu isu penting di Kabupaten Garut.
“Kami bersama-sama juga berkolaborasi dengan pimpinan setempat dan telah menandatangani mou dengan bapak Bupati yang dinyatakan akan bersama menurunkan angka stunting dan bersama menangani masalah yang ada di masyarakat.” Imbuhnya.
Hits: 130