MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015, Din Syamsuddin mengusulkan supaya wawasan Islam Berkemajuan dikonstruksi atau dibangun berdasar kosmopolitan pemikiran. Tentu yang pertama adalah tauhid, namun bukan tauhid Keesaan tetapi Pengesaan-Mengesakan Allah.
Din menjelaskan, istilah keesaan dan pengesaan ini memiliki makna yang berbeda. Tauhid yang mengesakan ini menurutnya tauhid yang aktif, bukan pasif, yaitu tauhid yang didalamnya juga terkandung aspek kemanusiaan. Sehingga ketauhidan Warga Muhammadiyah memiliki dampak dan dimensi sosial untuk membangun kemanusiaan.
Kedua, Islam yang Berkemajuan yang dibangun juga memakai kerangka pemikiran yang berdimensi khilafah, Din menegaskan bahwa terma khilafah dalam Islam Berkemajuan bukan khilafah politik. “Khilafah di sini adalah khilafah peradaban,….. jadi Allah telah mendelegasikan tugas untuk membangun bumi, dan secara bersama-sama membangun peradaban.” Ungkap Din pada, Jumat malam (24/3) di acara Pengajian Ramadan 1444 H PP Muhammadiyah.

Din menemukan, bahwa di agama-agama langit atau samawi memiliki konsep serupa khilafah. Seperti di Yahudi ada Kingdom of Heaven atau membangun kerajaan langit, termasuk di Nasrani atau Kristen juga ada konsep yang disebut dengan Kingdom of God atau membangun kerajaan Tuhan di muka bumi.
“Islam datang dengan bentuk sebuah peradaban atas dasar tauhid. Inilah tujuan kita,” imbuhnya.
Ketiga, Islam Berkemajuan menurut Guru Besar Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga dibangun dalam kerangka gerakan islah atau konstruksi yang bukan reformis tapi juga bukan puritanistik. Menurutnya, gerakan islah Muhammadiyah memiliki trisula sendiri yakni amaliah/praksis, wasathiyah/moderat, ashriyah atau sesuai dengan zaman.
Selain itu perlu ditambahkan etos penghargaan terhadap waktu dan kerja sama yang melintas. Serta dirumuskan kode etik, dengan itu Din berharap, Islam Berkemajuan yang dibangun di atas kosmopolitan pemikiran seperti yang disebutkan di atas menjadi alternatif bagi penataan peradaban dunia yang lebih baik di masa mendatang.
Hits: 639