MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Pokok pikiran ketiga di dalam Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM) berbunyi, “Hanya hukum Allah Swt yang dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi utama dan mengatur ketertiban hidup bersama dalam menuju hidup bahagia yang hakiki di dunia dan akhirat.”
Menurut Wakil Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) PP Muhammadiyah M. Faiz Rafdhi, pokok pikiran ini selaras dengan makna potongan Surat Al-Maidah ayat ke-3 yang artinya, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”
“Hal ini tentu bagi kita umat muslim meyakini bahwa Islam bukan semata-mata agama tapi juga sebagai agama pembentuk pribadi untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Banyak rumusan-rumusan hasil Muktamar dan Tanwir Muhammadiyah menjelaskan bahwa agama Islam yang kita yakini harus menjadi pembentuk kemaslahatan, kebaikan dunia dan akhirat,” kata Faiz.
“Kemaslahatan ini dalam arti kata saleh bukan hanya saleh bagi diri pribadi tapi juga bagi orang lain dan lingkungannya. Tentu li-solihil ibad dunyahum wal ukhrohum diterjemahkan dalam tagline Muhammadiyah, Islam Berkemajuan,” imbuhnya.
Dalam program Ideologi Muhammadiyah di kanal Tvmu, Faiz lebih lanjut menuturkan bahwa Islam Berkemajuan bukan semata-mata tagline kosong, tetapi memiliki muatan untuk memperbaiki kehidupan umat manusia di dunia dan akhirat, baik melalui aspek pendidikan, politik, ekonomi, dan kebudayaan.
“Oleh sebab itu kita warga Muhammadiyah dalam meyakini dan mengamalkan pokok pikiran ketiga ini sejatinya bukan hanya kita memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Tapi Islam harus membentuk diri kita dan juga dalam rangka kebahagiaan di berbagai aspek, li-solihil ibad dunyahum wal ukhrohum,” pungkasnya. (afn)