MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAKASSAR—Bangun keselarasan dengan misi besar Muhammadiyah tentang internasionalisasi, Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (PTMA) se Indonesia berkumpul dalam workshop Penyusunan Proposal International Credit Transfer (ICT).
Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Edy Suandi Hamid dalam sambutan pembukaan pada, Kamis (10/3) menuturkan, kerjasama internasional menjadi salah satu syarat untuk menjadi perguruan tinggi unggul.
“Kerjasama internasional merupakan salah satu syarat perlu untuk menjadi perguruan tinggi unggul. Majelis Diktilitbang sengaja mendorong pembentukan asosiasi ini agar Kerjasama internasional ini betul-betul dikawal oleh ahlinya,” ujarnya.
Mendukung internasionalisasi PTMA, terdapat Lembaga Asosiasi Kantor Urusan Internasional (ASKUI) yang ada di masing-masing PTMA. Prof. Edy Suandi Hamid berharap ASKUI dapat bekerja secara maksimal untuk mengawal internasionalisasi PTMA, sehingga cita-cita menjadi PTMA unggul tercapai.
Dalam sambutan berikutnya yang disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Prof. Ambo Asse menyebut perkembangan ASKUI dalam menapaki jalan internasionalisasi PTMA cukup menggembirakan.
Oleh karena itu dirinya mengaku bangga bisa menjadi tuan rumah dalam forum bersejarah ini. Menjalankan ASKUI, kata Prof. Ambo, harus dengan sungguh-sungguh dan senantiasa bersabar. Dua kata kunci tersebut jika ditarik pada ranah teologisnya akan ketemu di Surat Ali Imran ayat 142.
“Ayat ini bisa kita tarik ke bumi. Surga bisa dimaknai sebagai kesuksesan. Sukses membutuhkan jihad atau kesungguhan dan kesabaran,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua ASKUI PTMA Yordan Gunawan menuturkan bahwa ICT merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). ICT, imbuh Gunawan, bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa dalam upaya menguatkan dan menambah kompetensi pengetahuan lainnya melalui perkuliahan di program studi atau perguruan tinggi lain.
“Kegiatan ini menjadi wadah KUI PTMA untuk menyusun proposal ICT 2022, sebagai tindak lanjut kemitraan dengan institusi luar dalam transfer credit bagi mahasiswa Indonesia yang akan melakukan pertukaran pelajar,” katanya.