MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Maraknya pembahasan program Internasionalisasi Muhammadiyah yang digagas belakangan ini, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Profesor Azyumardi Azra menganggap Muhammadiyah mampu menjadi satu gerakan trans-nasional baru.
Dalam arti positif, Muhammadiyah sebagai gerakan trans-nasional dianggapnya mampu membawa kehidupan dunia Islam yang lebih baik dengan gagasan berkemajuan, wasathiyah dan Islam sebagai dinul hadharah atau agama peradaban.
Sebagai wasilah, pembangunan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan di luar negeri menurut Azyumardi sangat potensial untuk memuluskan gagasan Internasionalisasi Muhammadiyah.
Tak cukup dengan pembangunan AUM, Azyumardi dalam Pengajian Ramadan 1442 H PP Muhammadiyah, Ahad (18/4) juga berharap Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah di luar negeri membolehkan bagi warga pribumi setempat untuk turut menjadi anggota resmi Muhammadiyah.
“Kunci Persyarikatan di luar negeri mengembangkan AUM di bidang pendidikan, kuncinya adalah inklusivitas. Jadi inklusif dan bersikap adaptif terhadap realitas kebutuhan masyarakat lokal. Jadi saya menyarankan agar tidak hanya PCIM-nya yang nambah, tapi PCIM-nya juga merangkul warga lokal, kalau bisa didorong warga lokal ikut dalam kepemimpinan (PCIM),” harap Azyumardi.
Muhammadiyah dengan manhaj wasathiyah yang telah terbukti mampu bekerjasama dengan pemerintah dan membentuk masyarakat madani, dianggap Azyumardi sudah selayaknya bersaing dengan organisasi trans-nasional seperti Ikhwanul Muslimin maupun Jama’ah Tabligh.
Metode dua organisasi itu yang membolehkan warga lokal mengelola cabang organisasi patut ditiru Muhammadiyah untuk menghadirkan penyebaran wajah wasathiyah Islam sesuai dengan realitas muslim lokal.
“Saya kira dinamika masyarakat di tingkat global membutuhkan apa yang dibawa Muhammadiyah. Dengan peradaban yang tinggi di bidang teknologi, pengetahuan dan Keislaman, saya kira membutuhkan Muhammadiyah yang berkemajuan atau Islam yang berkemajuan,” ujarnya.
“Karena itu sudah waktunya Muhammadiyah mengonsolidasikan amal usahanya tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri, juga menyebarkan Muhammadiyah di mancanegara,” tegasnya.