MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Sebagai lembaga penghimpun dana kemanusiaan, Lazismu DIY jalankan audit keuangan dengan total penghimpunan sebanyak 38 miliar dari 5 daerah, untuk pembukuan tahun 2021. Laporan tersebut disampaikan kepada Kantor Akuntan Publik (KAP) Abdul Hamid dan Rekan di Gedung Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini sebanyak 60 kantor layanan Lazismu tingkat cabang atau kantor yang berada di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), 5 kantor layanan tingkat daerah, dan 1 kantor layanan tingkat wilayah. Total kantor layanan yang mengikuti audit sebanyak 66 mampu menghimpun dana Zakat, Infaq, Sodaqah (ZIS) sebanyak 38 miliar
Sebagai wujud pertanggung jawaban dalam mengelola keuangan dana kemanusiaan, Lazismu bertekat menjaga transparansi, akuntabilitas, dan professionalitas agar dapat meningkatkan kepercayaan. Naik signifikan dari tahun sebelumnya, sebanyak 41 kantor dengan penghimpunan yang di audit sebesar 18 miliar
“Gerakan filantropis berbasis kantor layanan cabang atas koordinasi wilayah dan daerah menjadi ciri khas di DIY. Berdirinya kantor layanan tingkat AUM juga menambah layanan agar lebih efektif dan efisien untuk gerakan penghimpunan” kata Cahyono, ketua Lazismu DIY
Cahyono melanjutnya kantor layanan berbasis cabang berdiri selain di AUM juga di Non AUM, terlihat beberapa lembaga yang berafiliasi dengan mendirikan kantor Lazismu. Dengan catatan ikut menjalankan aturan dan ketentuan berlaku yang berjalan sesuai syariah melalui tata keuangan yang benar
Apresiasi pelaksanaan audit di DIY disampaikan oleh ketua Lazismu Pusat Mahli Zaenuddin, menurutnya, keunggulan salah satu di Lazismu DIY memiliki jumlah kantor layanan tingkat cabang sangat besar, pergerakan basis cabang dapat memberikan layanan menjadi luas.
“Dari segi wilayah, DIY hanya memiliki 5 daerah namun pergerakan kantor layanan tingkat cabang itu kegigihan kita harus diapresiasi,” tutur Mahli dalam sambutan pembukaan audit melalui zoom meeting
Prosesi audit Lazismu bersifat nasional, DIY menjadi wilayah ke 4 yang didatangi yang sebelumnya dilaksanakan di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Pusat. Persiapan audit menyampaikan dan menyiapkan laporan dengan dibuktikan setiap transaksi.
“Opini yang dikeluarkan oleh KAP bersifat menyeluruh dan bisa diakui oleh Lazismu setiap daerah. Proses pemberian opini sesuai ketentuan akuntan publik,” tutur Wilda Farah, Managing Partner KAP Abdul Hamid dan Rekan
Selain itu, peran Lazismu dalam gerakan sangat signifikan dalam membantu dakwah persyarikan. Menjadi lembaga di Muhammadiyah yang menghimpun dana kemanusiaan untuk bersinergi pergerakan dengan persyarikatan, Ortom, maupun AUM untuk membantu aktifitas pergerakan Muhammadiyah.
“Apresiasi PWM DIY kepada Lazismu DIY telah mengauditkan dana 38 miliar, penilaian hasil audit ini yang berhak menilai adalah KAP, jadi harapannya penilaian ini akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap Lazismu” ungkap Gita Danupranata, Ketua PWM DIY
Acara seremonial pembukaan audit Lazismu DIY berlangsung secara hybrid atau pertemuan tatap muka dan online. Dalam acara tersebut dibuka dengan penyerahan simbolis berkas keuangan dari ketua PWM DIY kepada KAP Abdul Hamid dan Rekan
Pada tahun sebelumnya, Lazismu mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan tahun buku 2019 dan 2020. Dengan setiap tahun laporan keuangan terus meningkat dengan jumlah partisipan kantor layanan juga meningkat