MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hadir dalam Pembukaan Rakernas Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, Jumat (28/7) di SM Tower dan Convention, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir berharap supaya Muhammadiyah mampu mewujudkan pendidikan Islam modern yang unggul dan berkemajuan, tidak hanya untuk persyarikatan tetapi juga untuk umat dan bangsa.
Dalam pandangannya pemikiran-pemikiran Muhammadiyah yang transformasi khususnya dalam bidang pendidikan, diharapkan bisa mempengaruhi jagat atau alam pikiran dunia Pendidikan Indonesia. Pikiran-pikiran dalam dunia Pendidikan sangatlah perlu.
Pada masa lalu pemikiran yang dihasilkan Muhammadiyah mampu menjadi role model bagi Pendidikan yang lainnya, namun sekarang konsep pendidikan Muhammadiyah sudah mengalami persaingan dengan sekolah modern yang lain. Oleh karena itu menghadapi tuntutan masa depan, pendidikan Muhammadiyah harus bergerak secara dinamis sekaligus progresif.
“Satu tren yang sangat simbolik islamisasi yang cenderung pada revitalisasi agama. Ditengah perubahan yang humoral, sekuler dan liberal itu orang biasanya meneguhkan kebiasaannya meneguhkan keberagamaannya. Munculnya islamisasi sebagai respon yang dianggap mengancam kehidupan yaitu beragama secara simbolik, beragama secara parsial untuk peneguhan diri, yang mana hal itu lari dari akidah yang tidak holistik,” ucap Haedar.
Dengan tema Rakernas Dikdasmen PNF “Meneguhkan Visi, mengembangkan kolaborasi, dan menghadirkan transformasi”. Dalam pandangan Haedar bahwa di zaman ini Muhammadiyah harus mampu membangun peradaban dan bersaing dengan peradaban bangsa lain. Hal itu tidak bisa dilakukan hanya dengan pikiran komunalitas, tetapi harus dilakukan dengan pemikiran yang bersistem.
“Tatanan dunia berubah dengan dengan adanya geopolitik ekonomi budaya. Dimana kekuatan kemajuan bukan hanya di Eropa Barat dan Amerika Utara tetapi sudah bergeser ke kawasan Timur dimana tiga negara pada saat ini sangat menonjol peranannya diantaranya Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan”. Ucap Haedar.
Pada kesempatan ini Haedar juga menekankan tentang tiga hal penting yaitu ekosistem lingkungan yang berubah begitu kompleks, tidak mampu mengelolah Sumber Daya Alam (SDA) dengan baik sehingga mampu memakmurkan rakyat, dan dasar yang kita pegang pada nilai-nilai pancasila.
Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, Didik Suhardi mengatakan, “Evaluasi PPDB kebijakan zonasi mampu memberikan tantangan terutama pada sekolah-sekolah swasta. kapitalisasi Pendidikan dan perkembangan teknologi saat ini menuntut anak-anak didik pada masa sekarang. Oleh karena itu pada gerakan persyarikatan terutama di Muhammadiyah harus bertransformasi untuk menghadapi peradaban pada masa saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI. Yogyakarta, Ikhwan Ahada menyampaikan bahwa “Pilar pendidikan merupakan misi dari nabi Muhammad SAW, Mendukung apa yang menjadi misi kenabian dan kerasulan serta menjadi program pokok persyarikatan yakni menjadikan anak-anak bangsa yang cerdas, anak-anak yang pandai sekaligus tidak boleh ketinggalan sholeh pribadi, sholeh sosial, untuk kebaikan umat di masa yang akan datang.” Tandasnya. (Dna/An)
Hits: 439