MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan butir-butir pesan dalam acara pembukaan Sidang Tanwir I Tapak Suci Putera Muhammadiyah, di antaranya: Pertama, Tapak Suci harus menjalankan misi tajdid yang mencerdaskan dan mencerahkan.
“Melalui Tapak Suci yang bersifat inklusif untuk semua kalangan dan usia, kegiatan ini dapat menjadi ikhtiar untuk terus mendakwahkan dan mewujudkan nilai-nilai Islam yang membawa pada perdamaian dan persatuan,” tutur Haedar pada Ahad (12/09).
Kedua, Tapak Suci harus memajukan organisasi Muhammadiyah sebagai Islam Berkemajuan. Haedar menjelaskan frasa maju berarti selalu terdepan dalam keimanan dan ketakwaan maupun akal budi. Tidak lupa pula bahwa Tapak Suci harus menjadi yang terdepan dalam mengelola organisasi, kepemimpinan, dan program-programnya, sehingga menggambarkan seni bela diri dari Islam Berkemajuan.
Ketiga, Tapak Suci harus melahirkan semangat mewujudkan amaliah Islam yang mencerahkan. Haedar berharap nantinya setelah Tanwir I ini terlaksana dengan sukses, program Tapak Suci harus membawa pada kemaslahatan bagi masyarakat luas, sehingga memperoleh manfaat bukan mendatangkan malapetaka. Meski bergerak dalam wilayah seni bela diri, Tapak Suci sejatinya bisa menjadi sumber daya manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.
Dalam kondisi bencana, misalnya, para pendekar Tapak Suci bisa hadir datang membantu dan meringankan beban korban. Haedar percaya bahwa pelatihan Tapak Suci bukan hanya untuk mengalahkan lawan dalam sebuah arena tanding, tapi juga akan tangguh dalam segala kondisi yang dihadapi. Mental kuat yang dipahat selama pelatihan akan berguna dalam mengatasi segala permasalahan yang rumit.
“Meski sejatinya Tapak Suci bergerak dalam program gerak bela diri, tetapi lebih jauh bahwa program-programnya harus mendidik generasi muda untuk menjadi generasi yang digambarkan Nabi yaitu menjadi manusia terbaik yang bermanfaat bagi orang lain,” tutur Pria kelahiran Bandung, 25 Februari 1958 ini.
Keempat, Tapak Suci harus menjadi perekat umat dan bangsa. Haedar optimis bahwa Tapak Suci Putera Muhammadiyah bisa menjadi salah satu komponen yang mampu merekatkan persatuan. Pasalnya, hidup rukun dalam perbedaan, dan saling mengenal antar komponen bangsa merupakan nilai-nilai utama yang diajarkan Islam.
Kelima, Tapak Suci harus menjadi pelangsung dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah. Di masa depan, Muhammadiyah berada di tangan anak-anak muda sekarang. Haedar berharap kader Muhammadiyah mulai dari sekarang agar mempersiapkan diri serta memahami secara mendalam ideologi Muhammadiyah, Manhaj Tarjih, Darul Ahdi Wa Syahadah, Khittah Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami, dan seluruh pemikiran-pemikiran resmi persyarikatan.
“Lebih jauh, Tapak Suci harus mampu membina anggotanya menjadi sumber daya insani yang terbaik yang memberi manfaat bagi lingkungan persyarikatan, umat, dan bangsa. Selamat Tapak Suci Putera Muhammadiyah, InsyaAllah akan menjadi manfaat dan berkah. Saya percaya Tanwir ini akan menghasilkan keputusan terbaik,” pungkas Haedar.