MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Meski tidak menjamin kesembuhan, seringkali pasien rumah sakit merasa senang saat berobat karena berjumpa dengan pelayanan yang baik.
Karena itu, semangat keramahtamahan dan pemahaman psikologi pasien ditekankan dipahami lebih awal oleh semua pekerja di rumah sakit baik para dokter, tenaga kesehatan hingga pegawai dan karyawan.
Demikian pesan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir kepada seluruh amal usaha kesehatan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dalam forum Milad 50 Tahun RSIJ Cempaka Putih, Rabu (23/6).
“Sikap hospitality dibutuhkan sehingga orang menjadi nyaman, menjadi at home, merasa dilayani bahkan mungkin hatta ketika penyakitnya tidak bisa disembuhkan karena ikhtiar manusia itu kan ada batasnya, mereka itu pasien dan keluarga pulang dengan nyaman dan penuh terimakasih kepada kita,” pesan Haedar.
Sikap seperti itu, menurut Haedar menjadi unsur keunggulan di samping sarana prasarana kesehatan sehingga nantinya rumah sakit menjadi rujukan banyak orang karena semua petugas di rumah sakit melayani dengan manusiawi dan dari hati.
“Yang paling repot itu rumah sakit sudah tertinggal, tidak maju, wajahnya muram, masam dan mohon maaf wajah nyebelin. Jadi orang sakit itu tambah sakit. Baru masuk aja ke pelataran rumah sakit sudah tambah sakit karena yang didatangi saja senyum aja kok tidak bisa gitu lho, jadi ini penting semangat senyum dari hati,” ingat Haedar.
Haedar memahami bahwa beban kerja menjadi dokter dan tenaga kesehatan tidaklah mudah. Apalagi mereka seringkali dibebani oleh kewajiban sistem rumah sakit dan anggapan dari masyarakat bahwa dokter otomatis bisa menyembuhkan.
Oleh sebab itu, pemahaman terhadap pelayanan dan pemahaman ditekankan Haedar kepada seluruh amal usaha kesehatan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
“Di pihak lain juga kadang dari masyarakat itu imagenya kan juga orang datang itu otomatis sembuh kan gitu, nanti ada kesalahan bisa-bisa imagenya tambah buruk. Dan biasanya orang sakit itu pasien yang sakit itu banyak, Bapak Ibu. Keluarganya ikut sakit, kesinggung sedikit itu wah itu sakit massal itu. Jadi psikologi orang sakit itu harus dipahami. Kedua itu tadi, siapa yang terbukti paling sabar. Jadi melayani di rumah sakit adalah dengan kesabaran,” pesan Haedar.
Hits: 1