MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Madrasah Muallimin yang didirikan langsung oleh Kiai Ahmad Dahlan pada 1918 membuat lembaga pendidikan ini memiliki ketersambungan ruhani dan intelektual.
Akan tetapi, untuk mampu tetap mampu melahirkan manusia yang mewarisi semangat ruhani dan intelektual Kiai Dahlan, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan agar para siswa dibekali penguatan tiga aspek unsur bayani, burhani dan irfani.
“Sebab ada gejala di Muhammadiyah nalar instrumental adagium amar ma’ruf nahi munkar tapi luput wa jadilhum bilati hiya ahsan sehingga serba hitam putih. Pemahaman bayani, burhani, irfani bukan hanya untuk agama, tapi juga untuk memahami realitas,” tekannya.
Memberikan tahniah dalam Resepsi Milad Madrasah Muallimin ke-102 tahun, Selasa (8/12) Haedar Nashir menaruh harapan pada Madrasah Muallimin untuk tetap menghasilkan kader yang berkualitas.
“Menjadi anak panah Muhammadiyah yang terus direproduksi Muallimin adalah bagaimana kita belajar hidup lebih kaya dalam nalar bayani, burhani, dan irfani yang serba interkoneksi. Tidak nomotetik, hitam putih dan miopik,” imbuhnya.
Untuk mendukungnya, Haedar juga meminta agar Muallimin menyiapkan lingkungan yang menggembirakan, penuh harapan dan membuat para siswa memiliki sikap saling percaya, dewasa dan terbuka dengan dunia luar.
“Madrasah ini punya jejak fisik dan intelektual dan ruhani yang bersambung dengan Kiai Dahlan, tinggal bagaimana kita menyambung mata rantai ini dengan Islam berkemajuan yang melintas batas, memberi rahmat bagi semesta alam,” tutup Haedar.
Hits: 9