MUHAMMADIYAH.OR.ID, SLEMAN– Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah – ‘Aisyiyah 2022 kembali digelar pada, Kamis (14/4) di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA). Seminar ini secara khusus mengangkat tema “Arsitektur Gerakan Perempuan Berkemajuan”.
Rektor UNISA, Warsiti dalam sambutannya mengatakan bahwa tema ini tepat di tengah maraknya paham Islam yang serba patriarki, dan fenomena hijrah yang memaknai Islam secara instrumentatif – banal dan serba simbol.
Menurutnya, fenomena hijrah ini juga semakin meminggirkan peran perempuan di ruang publik. Maka penting bagi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah menyimpulkan gerakan perempuan berkemajuan untuk menjawab segala tantangan zaman.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini dalam pidato kuncinya mengajak laki-laki dan perempuan harus bersama-sama maju. Ia menegaskan bahwa urusan gerakan berkemajuan tidak hanya domain kelompok laki-laki.
Di depan lebih dari 700 peserta daring, Noordjannah menjelaskan bahwa seminar pra muktamar ini digelar secara berseri dengan banyak isu untuk mendialogkan gerakan Muhammadiyah sebagai solusi atas banyaknya persoalan. Menurutnya gerakan Dakwah Tajdid dan Berkemajuan harus dinamis dalam merespon isu di masa depan.
“Muhammadiyah ‘Aisyiyah memandang penting bagaimana gerakan perempuan dalam konteks ini gerakan perempuan muslim yang disematkan ke Aisyiyah Nasyiatul Aisyiyah,” tuturnya.
Tidak jauh dengan yang disampaikan Warsiti, Noordjannah juga menyebut bahwa saat ini gerakan perempuan sedang menghadapi berbagai corak keislaman yang ekslusif. Dia menambahkan, bahwa perempuan berkemajuan tidak boleh terpinggirkan baik itu secara struktural maupun kultural. Kesetaraan kaum laki-laki dan perempuan dalam framing ‘Aisyiyah berbasis pada teologi Islam yang merujuk pada Al Qur’an dan Hadits. Selain itu, Muhammadiyah – ‘Aisyiyah juga diharapkan memberi alternatif pandangan hidup di tengah pandangan liberal – sekuler masyarakat modern.
Acara yang disiarkan melalui kanal YouTube Muhammadiyah Channel, TVMU dan beberapa media sosial afiliasi Persyarikatan Muhammadiyah ini menghadirkan pemateri seperti Prof. Situ Chamamah Soeratno, Athiyatul Ulya, Kurniawati Astuti, Lies Marcoes, Sukendar, dan Prof. Alyasa Abubakar.