MUHAMMADIYAH.ID, SURAKARTA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan sambutan pada perhelatan Milad Muhammadiyah ke-108 pada Rabu (18/11). Dalam sambutannya, pertama-tama Ganjar menyinggung dua foto yang sempat viral di media sosial. Kedua foto tersebut menampilkan gambar penuh bersahaja dan cerminan akhlak mulia dari dua tokoh Muhammadiyah yaitu Buya Syafii Ma’arif dan Haedar Nashir.
“Dua foto yang saya sampaikan tadi adalah Buya Syafii Maarif di foto pertama, sementara di foto kedua adalah Prof. Haedar Nashir. Terkadang jejak gambar yang seperti itu akan lebih menancap di dalam sanubari masyarakat dibanding pelajaran akhlak yang berjam-jam kita sampaikan,” tutur Ganjar.
Dari kedua foto tokoh Muhammadiyah itu, Ganjar teringat dengan sajak gubahan penyair besar Indonesia Taufik Ismail dengan judul ‘Kerendahan Hati’. Bunyi sajak tersebut mengajarkan seseorang untuk selalu rendah hati dan selalu bermanfaat bagi orang lain. Tanpa ragu, Ganjar menyebut pendiri Muhammadiyah Ahmad Dahlan sebagai sosok yang mampu menjadi problem solver bagi masyarakat di sekitarnya.
“Kyai Ahmad Dahlan menjadi beringin yang tegak di puncak bukit dalam keilmuan. Menjadi belukar baik dalam pergaulan. Jadi rumput penguat dalam tatanan kehidupan. Beliau melahirkan bukan hanya jalan raya tapi juga jalan setapak yang mengantar kita pada air,” terang Ganjar.
Dari pemikiran Ahmad Dahlan, lahirlah gerakan Muhammadiyah. Ganjar menuturkan bahwa ciri utama dari aktivisme Muhammadiyah termuat dalam satu bejana yaitu kebangsaan dan kemanusiaan. Mendirikan panti asuhan, membangun sekolah, memberikan fasilitas kesehatan, mencerahkan kehidupan beragama. Bagi Ganjar, frasa ‘Islam Berkemajuan’ ini bukan sekadar jadi slogan tapi jadi semboyan yang solutif untuk menjawab segala tantangan zaman.
“Maka begitu pandemi menyerbu bangsa ini, tinggal memencet tombol untuk langsung mengoptimalkan seluruh lembaga kesehatan yang dimiliki. Ibarat perang, Muhammadiyah tidak akan khawatir strategi dan senjata apa yang akan digunakan untuk membasmi musuh,” kata Ganjar.
Menutup sambutannya, Ganjar menegaskan bahwa Muhammadiyah akan selalu ada dan dibutuhkan Republik Indonesia.
Hits: 9