MUHAMMADIYAH.OR.ID, CIANJUR— Peristiwa gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengakibatkan lebih dari 61.908 jiwa mengungsi. Melalui Muhamamdiyah Disaster Management Center (MDMC), Persyarikatan Muhammadiyah terjun langsung membantu penanganan bencana. Menurut Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi (TDRR) MDMC PP Muhammadiyah Indrayanto, pihaknya telah berada di lokasi sejak hari pertama pada Selasa (21/11).
“MDMC telah melakukan ragam mitigasi bencana sejak hari pertama gempa di Cianjur,” ujar Indrayanto saat diminta menyampaikan laporan penanganan darurat bencana gempa Cianjur pada Sabtu (03/12) di SD Islam Kreatif Muhammadiyah Jl. KH Abdullah Bin Nuh No.64, Sawah Gede, Kec. Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Indrayanto melaporkan bahwa sejak Rabu (29/11) Muhammadiyah telah mendirikan lima titik pos pelayanan yang ada di Cianjur, dengan fokus enam bentuk pelayanan, di antaranya kesehatan, pembangunan hunian darurat, pemenuhan kebutuhan logistik baik berupa makanan maupun fasilitas primer lainnya, pendidikan darurat, psikososial, dan air bersih dan sanitasi.
“Jadi untuk gempa Cianjur ini kita ada enam fokus pelayanan yang diberikan di titik-titik pos pelayanan Muhammadiyah,” ucap Indrayanto.
Indrayanto mengatakan bahwa rencananya MDMC akan berada di lokasi bencana hingga akhir Februari tahun depan. Selama tiga bulan mereka akan terus fokus menjalani fase tanggap darurat. Setelah itu, MDMC akan melakukan evaluasi serta menyiapkan segala kebutuhan dari fase transisi menuju pemulihan.
Fase tanggap darurat, MDMC yang didukung penuh Lazismu akan fokus terhadap dua hal, yaitu pemenuhan kebutuhan kesehatan, dan percepatan pembangunan hunian darurat. Mereka menargetkan 1000 hunian darurat, hingga saat ini baru terbangun 262 buah di Kampung Barukaso, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Kedatangan MDMC di Desa Sukamulya bersama Lazismu dan sekitar 600an relawan Muhammadiyah, disambut hangat warga Kampung Barukaso. Komunikasi bersama warga terdampak berjalan lancar sampai diadakan rembug warga.
Selain datang untuk rembug warga, Muhammadiyah juga menangani warga patah tulang yang sudah lanjut usia. Dokter Spesialis orthopedic Meiky Fredianto yang berasal dari RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta, langsung menangani pasien di lokasi tenda darurat untuk mengobati.