MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAKASSAR—Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Lincolin Arsyad menuturkan, pendidikan tinggi swasta lebih fleksibel dalam melakukan perubahan untuk menuju keunggulan. Fleksibilitas tersebut harus pandai-pandai dimanfaatkan oleh pelaku Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (PTMA), di masa pandemic covid-19 yang mempercepat perpindahan aktivitas dari konvensional ke digital harus disikapi dengan bijak oleh PTMA. Mengambil peluang di masa seperti ini, PTMA harus segera memperbaiki sistem informasi.
“Justru kondisi COVID-19 ini kita lebih mempercepat perbaikan ini, karena kita lebih leluasa, fleksibel dibanding perguruan tinggi negeri. Karena kita ini swasta jadi mengubah kebijakan itu kita lebih gampang. Dan sekarang teman-teman itu mengarah ke situ semua, mempercepat bagaimana perubahan terutama kebijakan supaya kita unggul,” katanya pada, Jumat (11/3).
Di acara Kuliah Umum yang diadakan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Prof. Lin mengajak kepada seluruh civitas akademik PTMA seluruh Indonesia untuk menata kembali tradisi belajar mengajar di kampus. Menurutnya, meski masa pandemi covid-19 usai, namun belajar jarak jauh via daring tetap berlanjut.
Meneropong masa depan, di mana pertemuan fisik akan semakin berkurang diganti dengan virtual, maka sudah seyogyanya PTMA melakukan adaptasi untuk menyongsong masa itu. Meski bukan satu-satunya, namun penguasaan Teknologi Informasi atau Teknologi Digital di masa kini akan sangat membantu PTMA di masa mendatang.
“Jadi semua dosen harus melek IT, karena kita tidak akan mundur. Mungkin setelah pandemi berakhir nanti tradisi perkuliahan daring tetap dikombinasikan dengan tatap muka. Kita perlu terus memperbaiki IT kita, fokus pada digitalisasi,” jelasnya.
Pada kesempatan yang baik ini Guru Besar Bidang Ekonomi ini juga mengapresiasi capaian-capaian yang berhasil ditorehkan oleh PTMA, khusus di kawasan luar Jawa, Prof. Lin menyebut ada dua PTMA yang menonjol dibanding dengan yang lain, yakni Unismuh Makassar untuk wilayah Sulawesi dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Oleh karena itu, dia mengajak kepada PTMA yang lain untuk saling berlomba-lomba dalam kebaikan. Di antaranya dengan fokus dalam mencapai akreditas unggul. Akreditas Unggul bukan hanya untuk meningkatkan gengsi PTMA, tapi lebih dari itu untuk meningkatkan trust publik terhadap mutu pendidikan di PTMA.
“Kalau akreditasi unggul, jumlah mahasiswa semakin meningkat, otomatis meningkatkan penerimaan keuangan kampus. Mohon kerja keras bareng-bareng,” tandasnya.
Hits: 5