MUHAMMADIYAH.OR.ID, MADINAH – Tahun ini, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kerajaan Arab Saudi memasuki usia tahun keenam. Seperti diketahui PCIM Arab Saudi diresmikan pada akhir Januari 2017.
Meski baru berusia muda, Muhammadiyah Arab Saudi telah mengalami perkembangan pesat baik dalam variasi program maupun keanggotaan, demikian dijelaskan Ketua PCIM Arab Saudi periode 2022-2024, Muhammad Hamka.
“Ketika beliau (Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir) meresmikan tahun 2017, anggotanya sekitar tidak lebih dari 10 orang, tapi alhamdulillah sekarang sudah lebih dari 100 orang bergabung dengan Muhammadiyah arab saudi,” syukur Hamka melalui pesan suara, Ahad (5/3).
Banyaknya anggota baru yang bergabung dengan Muhammadiyah, terbantu dengan keberadaan Markaz Dakwah PCIM Arab Saudi di Kota Madinah yang serius menggarap potensi kader. Utamanya lewat kelas akhir pekan untuk memperdalam masalah fikih, terkhusus haji dan umrah.
“Di samping itu di sini warga Persyarikatan tidak murni atau bukan lulusan sekolah atau pesantren Muhammadiyah, tapi baru begabung. Maka kami sediakan kuliah Kemuhammadiyahan dengan buku ayahanda Haedar Nashir, programnya bernama Muhammadiyah Course,” imbuhnya.
Variasi program ini diharapkan mampu meluaskan pertumbuhan Muhammadiyah Arab Saudi, apalagi mengingat banyak warga Indonesia di Arab Saudi sendiri yang ternyata kurang mengenal Muhammadiyah.

Untuk keperluan itu, PCIM Arab Saudi menurutnya telah meluncurkan majalan Al-Manarah sebanyak 1000 ekslempar pada bulan Maret baru-baru ini.
“Di sana keunggulan tentang informasi beasiswa di Arab Saudi, tempat-tempat bersejarah yang bisa dikunjungi oleh jamaah umrah dan berbagai lainnya,” kata Hamka.
“Di samping itu menyambut Ramadan, ada Lazismu, sejak tahun lalu kerja sama dengan WNI dan PCIM Yaman untuk menyalurkan zakat fitrah, juga dengan berbagai elemen terutama travel umrah ketika kita membutuhkan donasi untuk program Ramadan kita,” imbuhnya.
Seperti diketahui, PCIM Arab Saudi memiliki program prioritas penyediaan jasa pendampingan haji dan umrah bagi warga Muhammadiyah. Pelayanan program ini dianggap penting untuk menjamin kemantapan hati warga Persyarikatan dalam mengerjakan ibadah haji dan umrah sesuai tuntunan fikih yang sah dari Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah.
Selain berbagai program di atas, Hamka menegaskan jika PCIM terbuka untuk mengembangkan program-program yang telah dimiliki.
“Kita akan terus melakukan program-program, semoga kita bisa bersinergi dengan berbagai pihak dan golongan,” pungkasnya. (afn)
Hits: 4411