MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) sekaligus Ketua PP Muhammadiyah, Muhadjir Effendy terangkan empat karakter kepemimpinan profetik atau kenabian di acara Pengajian Ramadan 1444 H yang diselenggarakan oleh PP ‘Aisyiyah pada (9/4) secara daring.
Dalam keynote speech secara daring tersebut, Muhadjir menyebut bahwa kepemimpinan profetik adalah kepemimpinan yang menerapkan karakter kepemimpinan rasul atau para nabi terutama kepemimpinan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.
“Kepemimpinan profetik meneladani empat sifat wajib karakter utama Rasul yakni sidiq, amanah, tabligh, dan fatonah,” terang Muhadjir.
Pemimpin yang Sidiq memiliki arti jujur yang dalam arti yang luas berintegritas. Sidik bukan sekedar jujur tetapi dalam diri seorang pemimpin memiliki sikap yang tegas sesuai dengan apa yang diucapkan dan dipikirkan dan dilakukan dan selalu berpihak pada kebenaran.
Kemudian pemimpin memiliki sifat amanah atau terpercaya. Maknanya ketika kita mendapatkan tanggung jawab, mendapatkan tugas dari masyarakat yang memberikan mandat kepada kita maka kita harus melaksanakan dengan sebaik-baiknya.
“Tanggung jawab seorang pemimpin ketika memegang amanah bersifat vertikal maupun horizontal yang berpegang teguh pada Allah swt dan berpegang pada amanah umat yang mempercayai kita,” terang Muhadjir
Kemudian sifat yang ketiga adalah tabligh yang artinya menyampaikan. Rasul disebut Muhadjir memiliki karakter utama adalah penyampai atau deliver. Karakter menyampaikan ini dalam arti apa yang pemimpin sampaikan harus diterima dan dipahami oleh orang lain.
“Maka harus membedakan antara mengirim atau to send dengan menyampaikan atau to deliver. Apa yang kita kirim belum tentu sampai tetapi kalau menyampaikan kita pastikan apa yang kita berikan sampai kepada pihak sasaran.” Imbuhnya.
Selanjutnya, sifat Fatanah atau cerdas yang ditandai dengan kemampuan berpikir kritis kreatif dan inovatif. “Kita harus selalu curiga, harus selalu skeptis terhadap hal yang masuk dalam pikiran kita karena bersikap skeptis adalah awal mula dari pikiran kritis.” Ungkapnya.
”Berpikir kritis menurut Muhadjir akan membuat orang berpikir kreatif, kreatif termasuk dalam hal kemampuan stimulus untuk menerima hal baru dan kemudian bisa merespon dengan tepat, kalau itu masalah maka dia bisa mencari solusi atas masalah itu.” Sambung Muhadjir.
Peran perempuan dalam hal kepemimpinan ini disebut Muhadjir menjadi krusial bahkan penentu “Karena kita tahu tidak ada sebuah bangsa yang tumbuh besar tanpa perempuan karena dari perempuan akan menjamin bahwa proses regenerasi proses keberlangsungan sebuah bangsa akan terjadi,” tandasnya.
Hits: 330