MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA—Indonesia sebagai negara yang berada di atas tiga lempeng dunia, menyebabkan Indonesia menjadi negara langganan gempa bumi. Tapi di sisi lain, Indonesia juga dikenal sebagai negara dengan tanah yang subur dan memiliki kekayaan alam yang melimpah.
Menurut Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dadang Kahmad hal itu merupakan karunia yang harus disyukuri. Sebab semua yang ada di Indonesia sudah ditentukan oleh Allah, termasuk fenomena-fenomena alam, salah satunya gempa bumi. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim harus pandai-pandai berserah diri.
“Telah ditentukan inilah hukum alam, termasuk Indonesia ini yang berada di sebut sebagai negeri ring of fire karena dihuni oleh 187 gunung berapi,….. itu potensi gempa, potensi bencana yang luar biasa.” Ungkapnya pada, Jumat (13/1) di Masjid At Tanwir, Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta.
Melihat keadaan alam Indonesia yang sedemikian rupa, Dadang mendorong pemerintah supaya ada kebijakan untuk kesadaran mitigasi bagi seluruh bangsa Indonesia. Bahkan kesadaran tersebut sudah harus ditanamkan sejak anak-anak. Sampai dengan pedoman mendirikan rumah, yang dibangun tahan gempa.
Oleh karena itu dirinya meminta kepada pemerintah untuk meniru atau belajar dari kearifan dan kebijaksanaan yang dimiliki oleh bangsa Jepang yang juga dikenal sebagai negara dengan potensi bencana alam yang tinggi, khususnya gempa bumi dan tsunami. Belajar dari bangsa Jepang diharapkan untuk meminimalkan dampak dari bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi di Indonesia.
Guru Besar Sosiologi ini juga mengingatkan bahwa, bangsa Indonesia tidak boleh lalai dan merasa aman dengan keadaan alam Indonesia yang demikian. Kewaspadaan ini, imbuhnya, merupakan perintah Allah yang disebutkan dalam al Qur’an. Lebih-lebih dalam Ajaran Agama Islam juga ada perintah untuk menjaga jiwa.
“Ini peringatan Allah dalam Qur’an Surat Al A’raf ayat 97, 98, 99.” Imbuh Dadang.
Sebagai negara mayoritas penduduknya beragama Islam, maka dibutuhkan panduan bagi seorang muslim ketika berada dalam situasi kebencanaan. Terkait itu, kata Dadang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid mengeluarkan Fikih Kebencanaan. Tidak hanya sampai di situ, Muhammadiyah juga memiliki lembaga khusus yang menanggulangi bencana.