MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Kumpulkan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah se-Indonesia, Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah selenggarakan Rapat Koordinasi dan Workshop Implementasi Kurikulum Holistik Integratif.
Ketua Panitia Acara, M. Bakrun Dahlan dalam laporannya menyebutkan kegiatan ini adalah inisiasi adalah Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah. Khususnya SMK Muhammadiyah yang menjadi unggulan di era revolusi industri 4.0.
Selain itu, diadakannya rakor dan workshop ini juga untuk menyikapi adanya Kurikulum Merdeka yang diterapkan oleh Kemendikbud Ristek. Saat ini ada 365 SMK Muhammadiyah yang mendaftar sebagai asistensi di Kurikulum Merdeka, namun yang diterima tidak lebih dari 150 sekolah.
“Agar kita ada satu persepsi di SMK Muhammadiyah dalam menyikapi Kurikulum Merdeka”. Ucapnya pada, Sabtu (30/7) di acara Pembukaan yang diadakan di Hotel Sahid, Yogyakarta.
Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Sungkowo dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini selaras dengan RPJP Majelis Dikdasmen. Melihat ciri-ciri pendidikan Muhammadiyah di masa depan adalah holistic.
“Mengembangkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa dan berpikiran maju. Ini adalah maksud dari tujuan kita menyelenggarakan pendidikan Muhammadiyah,” tuturnya.
Terwujudnya transformasi pendidikan dasar dan menengah berbasis Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai karakteristik utama holistic dan integratif. Rumusan ini akan digunakan sampai dengan 2045.
Ke depan harus ada rumusan teknis terkait holistic dan integrative. Sungkowo menyebut, bahwa semua mata pelajaran atau kurikulum yang berbasis pada Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Dirinya juga mendorong Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (PTMA) untuk memiliki prodi Guru Al Islam dan Kemuhammadiyah.
“Misi utama adalah Ismuba yang berkemajuan, ini adalah salah satu misi RPJP tahun 2022 sampai dengan 2045,” imbuhnya.
Dari kegiatan ini diharapkan akan memunculkan kurikulum Ismuba Berkemajuan, dia kembali menekankan bahwa kurikulum yang dirumuskan harus berlandaskan Al Islam yang Berkemajuan. Oleh karena itu, diharapkan ada tim khusus dari Pusat. Selain Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah, kegiatan ini juga menghadirkan 19 Ketua Majelis Dikdasmen tingkat Wilayah untuk membahas rumusan dan kurikulum yang akan diterapkan di sekolah-sekolah Muhammadiyah di segala tingkatan.
Hits: 82