MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA— Modernity yang beriring dengan digitalisasi meniscayakan mobilitas manusia tanpa melibatkan fisik. Menyadari hal demikian, Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadakah Muhammadiyah (LazisMu) tidak ingin ada banyak kantor ‘fisik’ dalam menggerakan lembaga filantropi persyarikatan ini.
Ketua Badan Pengurus LazisMu Pusat, Hilman Latief menginginkan LazisMu secara kelembagaan tidak terlalu ‘gemuk’. Merampingkan lembaga dimaksudkan supaya lebih dinamis secara structural.
“LazisMu ini terlalu gemuk. Saya ingin LaizsMu secara kelembagaan lebih ramping dan dinamis secara structural. Tidak perlu semua AUM punya Kantor Layanan LazisMu,” tuturnya pada Rabu (2/12).
Menurutnya memiliki kantor berjumlah 20 lebih efektif jika mampu menghimpun dana Rp. 500 miliar, dari pada memiliki kantor 500 hanya bisa menghimpun Rp. 20 miliar.
Menghadapai era digital, imbuh Hilman, meniscayakan tidak perlunya banyak kantor, namun yang penting ada untuk melakukan penghimpunan secara digital. Digitalisasi filantropi diharapkan bisa memperkuat LaizsMu, khususnya dalam penghimpunan secara digital.
Sehingga pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LazisMu 2021 yang akan digelar pada 4 dan 5 Desember 2020 ini mengangkat tema “Digitalisasi Filantropi untuk Penguatan Tata Kelola LazisMu & Pencapaian SDGs”.
Hilman menambahkan, salah satu target LaizsMu yang akan diperbaiki di Rakernas nanti adalah penguatan SDM. Tujuan dari penguatan SDM adalah perbaikan tata kelola organisasi. Target ini akan dilakukan sampai tahun 2022, meliputi perbaikan amil dasar, amil ahli, dan lain-lain.
“Kedepan kita menginginkan amil kita lebih bergairah, skillfull, punya visi, punya kemampuan manajerial yang baik. Ketika itu tercapai, kita baru bicara soal keberhasilan Lembaga,” tuturnya.
Secara khusus ia meminta supaya Amil LazisMu semakin sadar dengan angka, fakta, dan data. Kesadaran ini penting dimiliki untuk pengambilan kebijakan dengan tepat. Selain digital fundraising, LazisMu juga akan memadukan dengan literasi dan tiga hal tadi.
Sehingga mampu membangun trust public dengan sajian data yang bisa diakses dan dibaca dengan jelas oleh masyarakat.
Hits: 9