MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mendorong para mubaligh Muhammadiyah harus banyak yang bermain media sosial dan mengisi konten dakwah digital di kanal Youtube. Hal ini kata Dadang Kahmad selain sebagai misi tabligh (menyampaikan) dakwah adalah sekeligus syiar paham Islam berkemajuan Muhammadiyah.
Menurut Dadang Kahmad, paham Islam berkemajuan Muhammadiyah dinilai mampu menghadapi tantangan besar terbukti dengan usia Muhammadiyah 108 tahun lebih. Pendapat ini juga telah dikemukakan oleh Antrolog asal Jepang Mitsuo Nakamura yang telah meneliti Muhammadiyah sejak lama. Dimana Muhammadiyah tetap mengambil sikap pencerah di tengah masyarakat.
“Maka dalam Rakornas Tabligh ini, marilah kita menawarkan diri sebagai gerakan ujung tombak gerakan keagamaan Muhammadiyah dengan ikut mensosialisasikan Islam berkemajuan yang menurut para pakar dan peneliti bisa menghadirkan kemajuan,” kata Dadang saat memberi sambutan Seminar Rakornas Majelis Tabligh Muhammadiyah , pada Sabtu (3/4).
Dalam kesempatan yang sama Dadang Kahmad juga mendorong para mubaligh Muhammadiyah terlibat aktif dalam dakwah di komunitas orang-orang marginal seperti, tukang ojek, pemulung, pengemis, LBGT dan komunitas marjinal lainnya.
Menurut Dadang Kahmad mereka (kaum marjinal) harus diselamatkan sehingga tidak didiskriminasikan. Jika mubaligh Muhammadiyah tidak mengambil konsen ini bisa jadi mereka akan beralih ke agama lain bahkan bisa ikut ke aliran sesat.
Untuk itu, kata Dadang para mubaligh perlu membentuk pasukan khusus seperti yang dilakukan Kiai Dahlan pada fase awal keberadaan Muhammadiyah yaitu mendidik dan menyantuni orang-orang sekitar sehingga perlu diselamatkan dengan dakwah Islam yang sesuai karakter Muhammadiyah yakni Islam Berkemajuan.