MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA – Sudah sepantasnya kita sebagai bangsa Indonesia memberi prioritas kepada Timor Leste, karena Timor Leste adalah negara tetangga terdekat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri harus bersama-sama, wata’awanu Alal birri wattaqwa.
Demikian disampaikan Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais, dalam sambutannya saat membuka Webinar Internasional yang mengusung tema Manajemen Operasi SAR dan Cara Mengelola Posko kemanusiaan di Lokasi Bencana, Ahad (17/10).
Menurutnya, dalam bermasyarakat yang berbeda-beda Suku dan keyakinan kita memiliki tiga kewajiban yaitu hidup dalam kebersamaan, keberagaman dan kepedulian. Inilah yang sedang dilaksanakan antara SARMMI (SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia) dengan GERHANA Timor Leste.
“Ta’awun kepada tetangga telah ditunjukan oleh SARMMI (SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia) yang menjadi pendamping Associação Gerhana Explora no Prezerva Natureza mempelopori berdirinya organisasi SAR di negara Timor Leste,” tuturnya.
Webinar yang diikuti oleh organisasi pecinta alam di Indonesia dan Timor Leste ini, merupakan realisasi tahap kedua SARMMI mendampingi Associação Gerhana.Narasumber acara yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Tetum Timor Leste adalah dua personil SARMMI yang telah berkiprah luas di berbagai bencana.
“Kami mengapresiasi SARMMI yang telah Ta’awun ala al-bir wa al taqwwa kepada para pecinta alam dan SAR di negara tetangga. Sebagai mahluk sosial kita memang tak bisa hidup sendirian. Kita perlu saling menolong. Saling menopang satu dengan yang lainnya. Kebajikan dan taqwa,” terang Dahlan.
Dalam hidup bermasyarakat lanjutnya, ada tiga kewajiban yang harus kita jalani. Tiga kewajiban itu adalah hidup dalam kebersamaan, hidup dalam keberagaman, serta hidup dalam kepedulian.
“Di berbagai bencana alam, SARMMI selalu di garis depan menolong korban, bekerja sepenuh hati dan tanpa pamrih. Kini SARMMI membagi pengalaman dengan cara mendampingi Associação Gerhana. Pendampingan ini menunjukan SARMMI dan Associação Gerhana sama-sama melaksanakan tiga kewajiban itu,” jelas Dahlan.
Kepada peserta Webinar Internasional Dahlan berpesan, hendaknya senantiasa mengasah keterampilan dan memperdalam pengetahuan. Agar kemampuan menolong sesama kian maksimal.
“Kegiatan SAR adalah kegiatan yang mulia, karena menolong orang tanpa membedakan suku, bangsa dan keyakinan. Agar kegiatan kemanusiaannya tambah maksimal, meningkatkan kualitas diri adalah hal yang harus dilakukan oleh personil SAR,” pesannya.
Sementara itu, Antoninho dos Santos Oliveira, ketua umum Associação Gerhana dalam sambutannya mengatakan sangat bangga sekaligus tambah termotivasi mendapat perhatian dari tokoh Muhammadiyah, Dahlan Rais.
“Kami pecinta alam di Timor Leste merasa bangga sekaligus bersyukur mendapat perhatian dari Bapak Dahlan Rais. Motivasi kami bertambah setelah mendapat untuk mengembangkan kegiatan pecinta alam dan membuat sejarah besar yakni menjadi pelopor organisasi SAR dari kalangan generasi muda di Timor Leste,” pungkas Antoninho.
Hits: 5