MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Di tengah beragamnya isu disinformasi mengenai vaksinasi Muhammadiyah punya ambil peran penting dalam membangun informasi yang utuh dan kredibel sehingga masyarakat mempercayai dimana keberadaan vaksinasi menjadi salah satu pencegahan dan penanggulangan Covid-19.
Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad menyebut potensi media Muhammadiyah melalui pencegahan Covid-19 sejak awal sangat kuat lewat terlebih dengan hadirnya lembaga Muhamamdiyah Covid-19 Command Center (MCCC) yang intens dalam masalah penanganan Covid-19.
“Lewat media-media yang ada seperti televisi, media online termasuk media sosial, media cetak dan penerbitan sudah sangat masif dilakukan. Termasuk juga harus mulai ikut mempromosikan vaksinasi karena tidak sedikit masyarakat yang masih percaya informasi hoax soal vaksinasi,” kata Dadang dikutip dari acara Covid Talk, pada Jum’at (15/1).
Sebelumnya PP Muhammadiyah telah mengeluarkan rekomendasi berkaitan dengan vaksinasi. Pertama: Muhammadiyah mendukung BPOM harus tetap independen dan transparan dalam penentuan keamanan dan tes netralisasi vaksin.
Kedua, Muhammadiyah mendukung independensi MUI menjalankan perannya dalam penentuan kehalalan vaksin.
Ketiga, Muhammadiyah dengan infrastruktur kesehatan yang dimiliki ikut bersama-sama menyukseskan progam vaksinasi untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Keempat, walaupun telah dilakukan vaksinasi diharapkan kepada masyarakat untuk tetap ketat dalam penegakan 3 M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan) dan 3 T (Testing, Tracking, Treatment).
Kelima, penanganan pandemi tidak semata-mata diselesaikan dengan vaksin, oleh sebab itu pemerintah penting untuk menerapkan strategi komunikasi, edukasi, kampanye yang terkait fungsi vaksin. Pemerintah harus memastikan proses monitoring dan evaluasi pasca vaksinasi.
Muhammadiyah harus Merangkul Berbagai Lini
Berkaitan dengan rekomendasi tersebut kata Dadang Kahmad Muhammadiyah harus merangkul berbagai lini termasuk menggunakan struktur Muhammadiyah secara resmi sebagai loyalitas dan solidaritas memberikan penjelasan tentang vaksinasi yang utuh dari level pimpinan pusat, wilayah, daerah, cabang dan cabang sampai ke amal usahanya.
“Terutama para pimpinan Muhammadiyah disemua level pimpinan harus berani bicara tentang ajakan vaksinasi kepada warga Muhammadiyah dan masyarakat,” kata Dadang.
Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Pustaka dan Informasi dalam waktu terdekatnya juga akan mengumpulkan media-media yang dipunyai oleh Muhammadiyah baik online maupun media sosial untuk mewarnai keutuhan informasi sehingga menggerakan kesadaran bersama untuk lebih peduli terhadap pencegahan covid-19.
Terlebih lanjut Dadang, devinisi di Muhammadiyah adalah kerja bareng yaitu bersifat kolektif kolegial. Artinya baik keputusan maupun kerja tidak mengandalkan prestasi personal pimpinan tetapi satu kesatuan adalah saling mengisi dari berbagai aspek sehingga keberhasilan Muhammadiyah kita lihat bukan keberhasilan pribadi tetapi organisasi termasuk pencegahan covid-19 dengan vaksinasi. (Andi)
Hits: 0