MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Wajah sejati Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam menurut Wakil Ketua LPCR PP Muhammadiyah Jamaludin Ahmad adalah terletak di pimpinan Cabang dan Ranting.
Sebab Cabang dan Ranting adalah bagian terluar Muhammadiyah yang berinteraksi langsung dengan masyarakat sekaligus menghadirkan wajah Pimpinan Pusat melalui pengamalan sikap organisasi.
“Secara organisasi Muhammadiyah memang di kantor pusat, tapi sebagai suatu gerakan Islam maka pusatnya Muhammadiyah yang sebenarnya adalah di cabang dan di ranting,” kata Jamaludin dalam webinar MCCC dan LPCR PP Muhammadiyah, Selasa (29/6).
“Bila cabang dan ranting mati maka Muhammadiyah sebagai gerakan sesungguhnya telah mati meskipun PP, PWM, dan PDM masih hidup dan aktif. Meskipun PDM-PDM itu gedungnya hebat tapi kalau cabangnya mati maka sebagai gerakan Muhammadiyah itu telah mati,” imbuhnya.
Termasuk di masa pandemi, posisi Cabang dan Ranting bagi Jamaludin ditekankan untuk terus terlibat dalam kontribusi nyata.
Poin keempat dan kelima dari lima fungsi Cabang dan Ranting yang diungkapkan dalam Muktamar Muhammadiyah Satu Abad di Yogyakarta tahun 2010 adalah dasar bagi Cabang dan Ranting untuk melebihkan kerjanya di masa pandemi.
“Poin keempat, Yaitu Cabang dan Ranting adalah duta Persyarikatan di masyarakat. Ketika ada masalah apa-apa, wajahnya Muhammadiyah paling bawah ya di Cabang-Ranting itu. Bagi yang tidak ada ranting, maka Cabang adalah duta Persyarikatan di kecamatan itu mewakili Muhammadiyah di akar rumput dan komunitas,” jelasnya.
“Poin kelima, cabang ranting adalah ujung tombak membela kepentingan umat. Mengadvokasi umat. Jadi kalau ada masalah apa-apa, maka Cabang Ranting turun yang paling awal berkomunikasi melihat situasi ada masalah apa,” imbuh Jamaludin.
Dua poin di atas dianggap Jamaludin patut diperhatikan mengingat banyak korban jiwa selama pandemi. Cabang dan Ranting menurutnya patut mengamalkan sikap organisasi yakni memahami bahwa pandemi ini nyata dan harus diselesaikan secara bersama-sama.
“Saat ini ada 1.026 tenaga kesehatan meninggal, di antaranya 401 dokter, 39 dokter gigi, 325 perawat, 160 bidan, 30 ahli teknologi lab medik. Bagaimana dalam waktu yang singkat itu, yang sebagian besar juga dokter-dokter di rumah sakit Muhammadiyah,” tutupnya.
Hits: 20