MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Cabang Ranting Muhammadiyah Virtual Expo dan Awards IV 2022 resmi ditutup pada, Selasa malam (1/2). Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan apresiasi dan syukur atas telah terselenggaranya acara ini.
Menurutnya acara ini penting sebagai syiar sekaligus meningkatkan program dan kualitas Cabang – Ranting Muhammadiyah sebagai basis gerakan Muhammadiyah di akar rumput. Haedar berharap tema yang diangkat “Membanguun Cabang dan Ranting yang Tangguh Dalam Menghadapi Era Disrupsi” benar-benar terwujud.
“Bagi Muhammadiyah kehadiran cabang dan ranting melekat dengan pergerakan awal persyarikatan,” tuturnya.
Guru Besar Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini memaparkan, sejak tahun 1920 sampai 1922 dan gelombang kedua pada tahun 1928 Cabang dan Ranting Muhammadiyah telah menyertai kelahiran Muhammadiyah sebagai gerakan Islam Pembaruan.
“Artinya cabang dan ranting merupakan pengejawantahan dari spirit, dari ruh dan pergerakan awal Muhammadiyah ketika Kiai Haji Ahmad Dahlan bersama Muhammadiyah generasi awal mendirikan gerakan Islam ini,” ungkapnya.
Cabang dan Ranting Muhammadiyah sekaligus menjadi kekuatan penggerak Muhammadiyah generasi awal. Bahkan di Papua, tepatnya di Merauke Muhammadiyah sudah hadir di sana sejak tahun 1926. Padahal pada saat itu perpindahan orang tidak semudah sekarang, dan tanah air masih di bawah penjajahan.
Oleh karena itu tidak bisa dipungkiri bahwa, perluasan gerakan Muhammadiyah melekat pada cabang dan ranting. Diaspora dan perluasan jangkauan Muhammadiyah ini, kata Haedar, yang menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang eksis sampai sekarang, sekaligus sebagai organisasi yang memiliki tingkat penyebaran merata di tanah air.
Terkait dengan persebaran Muhammadiyah yang cepat dan meluas, Haedar menjelaskan bahwa itu disebabkan karena di Muhammadiyah terdapat pondasi Islam yang bersifat Al Harokah atau pergerakan, yang terinspirasi dari Ali Imran 104 dan 110. Inspirasi ini yang kemudian juga dituangkan dalam Anggaran Dasar bahwa Muhammadiyah adalah Gerakan Islam.
“Yang gerakan Islamnya ini memiliki misi utama dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid. Tajdid jangan lupa dan selalu paket dengan dakwah, karena tajdid ini pula yang menjadi kekuatan distingsi (pembeda) dari gerakan Muhammadiyah,” tutur Haedar.