MUHAMMADIYAH.ID, PURWOKERTO – Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) resmi menggelar Muktamar ke-22 secara daring bertempat di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jumat (26/3).
Menyampaikan tahniah, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengaku bangga atas teladan yang diberikan oleh IPM dengan menggelar gelaran akbar Muktamar sesuai ketentuan masa darurat pandemi.
“Saya selaku alumni, dan kami juga merasakan 36 tahun lalu ikut Muktamar seperti ini selalu ada yang spesial. Tapi saya percaya bahwa Muktamar virtual ini tetap menjadi wahana permusyawaratan yang cerdas, yang cerah mencerahkan dan juga menghasilkan keputusan yang terbaik,” sampainya.
Secara khusus, Haedar berpesan agar kader-kader IPM memperkaya keilmuan kontemporer dan klasik, termasuk menguatkan kaidah ushul fikih agar tidak kering dalam membaca realitas.
“Ingat bahwa Muktamar ini bukan sekadar perubahan pimpinan tapi juga membawa mandat perubahan organisasi karena itu jiwa nuun wal qalami wa maa yasturuun, jiwa tanazur (pengamatan), jiwa tadzakkur (dzikir), jiwa tazakkuh (refleksi) harus menjadi kekuatan alam pikiran, juga tindakan ananda sekalian,” pesan Haedar.
Terhadap dinamika yang mungkin dihadapi di dalam perjalanan bersama di masa mendatang, Haedar berpesan agar kader-kader IPM mengutamakan semangat saling menasehati dengan penuh rasa persaudaraan dan kasih sayang.
“Kalian adalah pewaris Muhammadiyah yang sah untuk membawa Muhammadiyah di abad baru yang mungkin kami tidak bisa menjumpainya lagi. Karena itu kami tidak ingin alam pikiran, jiwanya, orientasi dan tindakannya lebih sempit dari halaman rumahnya,” pungkasnya.