MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Muhammadiyah menempatkan isu kelompok lanjut usia (Lansia) sebagai isu kebangsaan strategis. Karena jika tidak diantisipasi akan menjadi masalah serius. Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat perlu melakukan mitigasi demografi dengan berbagai program yang memungkinkan lansia tetap produktif melalui berbagai kegiatan yang positif.
“Muhammadiyah menginginkan Lansia bukan sebagai beban, namun memiliki kontribusi dalam pembangunan. Dari sisi jumlah, perkembangan lansia cukup besar. Tahun 2022 jumlah lansia mencapai 27 juta orang atau 10,48 % dari total penduduk. Bahkan pada tahun 2045, jumlahnya meningkat menjadi 63,3 juta atau 19,9 % dari total penduduk,” kata ketua MPKS PP Muhammadiyah Mariman Darto pada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional ke-27, Selasa (6/6) di Aula RSIJ Pondok Kopi.
Bekerja sama dengan RS Islam Jakarta Pondok Kopi dan PDM dan PDA Jakarta Timur dan Kementerian Sosial RI, Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah pada kegiatan itu melakukan kegiatan Senam Sehat Lansia, pemeriksaan Kesehatan, penyerahan alat bantu untuk Lansia oleh Kementerian Sosial, dan Bazar UMKM oleh PDA Aisyiyah.
“Terima kasih atas kepercayaan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah kepada RSIJ Pondok Kopi untuk melaksanakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi lansia,” ujar Direktur Utama RSIJ Pondok, Umi Sjarqiah. Umi berharap kerja sama ini dapat dilanjutkan di masa depan.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Sosial RI, Faozan Amar yang hadir dalam acara tersebut turut memberikan apresiasinya terhadap Persyarikatan Muhammadiyah atas kepeduliannya pada lansia.
“Terima kasih kepada Muhammadiyah-‘Aisyiyah beserta dengan amal usahanya yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lansia. Jika semua komponen masyarakat memiliki kepedulian yang sama dengan memuliakan dan merawat lansia, saya kira Indonesia akan menjadi negara yang bermartabat,” kata Faozan. (afn)
Hits: 138