MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG — Mengenal diri sendiri merupakan proses untuk memahami kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri seseorang. Hal ini penting karena dengan mengenal diri sendiri seseorang akan memperhatikan setiap pola pikiran, perasaan, dan tindakan. Nanti ini juga yang akan memengaruhi setiap keputusan yang dibuat. Namun sayangnya masih banyak orang yang enggan memahami dan mengenal diri sendiri.
Pakar Psikologi Muhammadiyah Agus Abdurrahman mengungkap beberapa alasan mengapa penting sekali mengenal diri sendiri. Menurutnya, mengenal diri sendiri merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Manusia memiliki kecenderungan untuk mengenali diri dan lingkungannya. Kecenderungan ini bersifat alamiah dan harus dipenuhi (QS. Al ‘Alaq: 2 dan 4).
“Kalau tiba-tiba panas dingin atau demam, kita akan secara otomatis mempertanyakan apa yang terjadi dalam diri kita. Jadi kita itu senantiasa ingin paham terkait diri kita dan itu adalah kecenderungan yang sifatnya ilmiah di mana pun dan kapan pun,” ucap Agus dalam kajian Gerakan Subuh Mengaji yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Barat pada Jumat (25/02).
Selain itu, mengenal diri berpengaruh terhadap pengabilan keputusan dan presentasi diri. Apa yang akan diprioritaskan, bagaimana cara mempresentasikan diri, dan seperti apa memperlakukan diri serta orang lain sangat dipengaruhi oleh sejauhmana seseorang mengenal dirinya sendiri. Hal ini tersirat dalam QS. Ali Imran ayat 52.
Karena akan mempengaruhi setiap keputusan yang dibuat, maka mengenal diri berpengaruh penilaian terhadap orang lain. Diri seringkali berperan sebagai sumber pengetahuan, standar sosial, dan standar moral dalam melakukan penilian terhadap diri dan orang lain. Baik buruk orang lain dinilai berdasarkan standar diri (QS. Ali Imran: 173).
“Tarkadang diri ini sebagai pusat segala sesuatu. Diri ini seringkali berperan sebagai sumber pengetahuan, bahkan dijadikan standar moral dan sosial. Ketika kita melakukan penilaian terutama pada situasi yang ambigu, maka standar moral diri sendiri yang kemudian dipakai untuk menilai diri sendiri dan orang lain,” ucap dosen Psikologi Islam Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung ini.
Selanjutnya, mengenal diri berpengaruh terhadap kesejahteraan pribadi dan sosial. Pengenalan diri yang tidak memadai atau keliru akan berdampak terhadap kekaburan identitas, penghargaan diri yang rendah, dan ketidakpastian dalam bersikap, sehingga akan menimbulkan masalah intrapersonal dan atau masalah interpersonal. “Pentingnya mengenal diri ini karena ujungnya kita akan mengenal dzat yang menciptakan manusia. Dalam hadis: barangsiapa yang mengenal dirinya, maka akan mengenal tuhannya,” ujar Agus.