MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) membuka peluang dan tantangan baru bagi dunia pendidikan dan usaha di Indonesia. Perubahan ini menurut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas telah mengakibatkan berbagai dampak yang signifikan.
Selain banyak sektor usaha yang berjaya karena bisa mengkapitalisasinya, tidak sedikit sektor usaha yang bangkrut karena tidak bisa memanfaatkan kemajuan tersebut. Karena itu, dia berpesan agar sektor pendidikan bertindak aktif membantu masyarakat beradaptasi menghadapi perubahan dan kemajuan iptek yang sedemikian pesat.
“Era digital telah mempengaruhi perilaku konsumen dan membawa perubahan dalam banyak sektor, termasuk dunia usaha,” jelasnya lewat keterangan tertulis, Senin (10/7).
Anwar Abbas lalu mencontohkan dampak dari disrupsi ini. Misalnya pergeseran konsumen dari pusat pertokoan tradisional ke marketplace atau layanan taksi dan ojek offline kepada layanan berbasis online.
Sejauh ini menurutnya sudah ada 30 lebih perusahaan taksi yang tutup karena hadirnya layanan ojek online yang memanfaatkan teknologi internet dan aplikasi smartphone. Kondisi serupa juga terjadi pada lembaga keuangan seperti bank dan koperasi yang tergantikan oleh fintech dan branchless bank.
“Maka, kalau kita tidak beradaptasi, kampus-kampus dan mal-mal kita mungkin hanya akan menjadi sarang burung walet (kalah saing),” pesannya.
Sektor pendidikan sendiri kata dia memegang kunci strategis dalam perubahan ini. Lembaga pendidikan diharapkan membentuk lulusan yang selain berbudi luhur, juga memiliki kemampuan instrumental yang cakap.
“Dunia usaha saat ini dan ke depan akan sangat membutuhkan kompetensi dan integritas yang mumpuni dari pelamar. Mereka diharapkan tidak hanya dapat membantu perusahaan bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang,” ujarnya.
Urgensi dunia pendidikan untuk beradaptasi disebut juga selaras dengan persaingan global yang semakin ketat. Karenanya, lulusan yang kreatif, inovatif, dan memiliki integritas tinggi sangat dibutuhkan untuk memajukan Indonesia.
Dengan adaptasi dan inovasi, sektor pendidikan dan usaha di Indonesia diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan Indonesia yang aman, tentram, damai, sejahtera dan bahagia. Dengan kolaborasi, Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan perubahan itu sebagai peluang untuk berkembang dan maju.
“Diharapkan dunia pendidikan kita akan bisa melahirkan lulusan-lulusan yang kreatif dan inovatif serta memiliki integritas yang tinggi. Ini penting dilakukan secara simultan untuk mendorong akselerasi agar negeri ini bisa menjadi negeri yang maju yang diperhitungkan oleh dunia,” tegas Anwar Abbas. (afn)
Hits: 1201