MUHAMMADIYAH.OR.ID,BANJARMASIN — Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banjarmasin 04 Taufik Hidayat mengatakan bahwa di era disrupsi seperti saat ini diperlukan keikhlasan yang total dalam mengurus persyarikatan Muhammadiyah. Salah satu kegiatan yang dilakukannya tanpa pamrih ialah menjadi takmir Masjid Al Jihad Banjarmasin.
“Cabang ranting bisa unggul di era disrupsi apabila para pengurus dan pengelolanya ikhlas, memahami visi misi Muhammadiyah, bersinergi, kreatif, dan tangguh melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Alhamdulilah Masjid Al Jihad melangkah ke sana,” tutur Taufik dalam Workshop Manajemen Cabang Ranting Unggulan bertemakan Pembinaan Jamaah Berbasis Teknologi di Era Disrupsi, Selasa (22/2) malam.
Menurutnya, masjid yang diresmikan pada 11 Juli 1969 atau 52 tahun silam ini merupakan masjid Muhammadiyah yang selalu memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah yang hendak melaksanakan ibadah. Terletak di Jalan Cempaka Besar, Banjarmasin, suasana Masjid Al Jihad begitu megah, berkarpet tebal, penerangan yang baik, yang kini berjumlah 30 buah termasuk urinoir guna menunjang kenyamanan tamu Allah, bahkan memiliki fasilitas khusus yang ramah difabel seperti eskalator atau tangga berjalan.
Taufik mengutarakan Masjid Al Jihad menjadi pusat sejumlah kegiatan selain bidang peribadatan, juga sosial kemasyarakatan. Sebagai masjid yang mampu mampu menampung sekitar 3.000 jemaah, pengurus melaksanakan penyelenggaraan jenazah 1×24 jam, khitan massal gratis, memiliki sebuah ruang perpustakaan, bank sampah, klinik pengobatan gratis seperti cuci darah dan lain-lain, pemberian bubur gratis, dan berbagai santunan bagi kaum dhuafa. Tidak heran bila banyak para aghniya yang menitipkan zakat pada pengurus Masjid Al Jihad bahkan pada masa pandemi 2021 perolehan zakat mencapai Rp. 6,3 miliar.
“Banyak kegiatan yang kita jalankan seperti santunan keluarga dhuafa, santunan mualaf, santunan pengobatan, berbagi nasi bungkus untuk fakir miskin, dan lain sebagainya. Kuncinya ialah selalu ikhlas dan memiliki kebanggan dan kecintaan terhadap masjid dan persyarikatan,” kata Taufik.