MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—QS. Al Maidah ayat 27-28 menceritakan sebuah konflik yang terjadi antara dua putra Adam AS yakni Habil dan Qabil. Qabil tidak menerima ketetapan Adam AS dan ingin merebut putri Adam AS yang telah ditetapkan untuk Habil. Maka Allah menguji ketakwaan yang ada dalam hati kedua putra Adam As tersebut dengan berkurban. Keduanya berkurban dengan hasil kerja masing-masing. Namun, Allah hanya menerima kurban dari Habil.
“Qabil merespon negatif ketetapan Allah dengan ancaman terhadap Habil. Habil tidak menanggapi ancaman tersebut. Justru beliau pasrah menghadapi ancaman tersebut karena rasa takut kepada Allah. Maka kemudian, Qabil membunuh Habil tanpa perlawanan,” terang anggota divisi Kajian Al Quran dan Hadis Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Miftah Khilmi Hidayatullah dalam teks khutbah Idul Adha pada Ahad (09/07).
Menurut Miftah, peristiwa ini membuktikan ketakwaan Habil yang ditunjukkan dengan rasa takut kepada Allah. Allah Maha Tahu dengan apa yang ada dalam hati manusia semuanya, begitu pula dengan ketakwaan Habil, sehingga Allah menerima kurbannya dan tidak menerima kurban dari Qabil. Hal ini ditegaskan bahwa Allah hanya menerima kurban dari orang yang bertakwa.
Takwa adalah sebuah karakter penting yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Dengan karakter ini, kurban seorang muslim akan diterima Allah. Sebaliknya, tanpa karakter ini, kurban seorang muslim tidak akan diterima (QS. Al-Hajj: 37).
“QS. Al-Hajj ayat 37 menyatakan bahwa yang akan sampai pada Allah itu bukan daging dan darah dari kurban yang kita berikan. Akan tetapi, karakter takwa shohibul qurban-lah yang akan sampai kepada Allah. Demikian pentingnya takwa, sehingga Allah mengulangi pernyataan ini dalam Al-Qur’an,” terang Miftah.
Takwa akan memberikan dampak positif bagi pemiliknya, baik individu maupun komunitas masyarakat. Bagi individu, takwa akan memberikan dampak seperti memperoleh jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi dan mendapatkan rezeki dari arah yang tidak disangka, memperoleh kemudahan, diampuni kesalahan-kesalahannya dan dilipatgandakan pahalanya, dan selamat dari tipu daya.
Sedangkan dampak yang positif terhadap masyarakat sebagaimana tergambar dalam QS. Al A’raf ayat 96 disebutkan bahwa penduduk sebuah negeri akan memperoleh kebaikan dari langit dan bumi jika mereka beriman dan bertakwa. Dengan takwa, alam, langit dan bumi ini akan memberikan respon positif.
Hits: 47