MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA – Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya melengkapi program studi (prodi) kesehatan yang dimiliki dengan berdirinya fakultas baru, yakni Fakultas Kedokteran Gigi (FKG).
Pendirian FKG UM Surabaya ditandai dengan keluarnya Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nomor 302/E/O/2023.
Izin pendirian ini sekaligus menjadikan UM Surabaya sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang menerima SK Kedokteran Gigi se-Indonesia pada tahun ini. FKG UM Surabaya nantinya akan membuka dua prodi, yakni Program Studi Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi.
Penyerahan SK yang diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemdikbud Ristek, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D kepada Rektor UM Surabaya di Jakarta, Rabu (29/3).
“Diserahkannya SK Prodi Kedokteran Gigi membuat UM Surabaya menjadi salah satu perguruan tinggi dengan prodi kesehatan terlengkap. Mengingat sebelumnya telah lebih dulu beberapa prodi, diantaranya adalah Prodi Kedokteran, Farmasi, Teknik Laboratorium Medik, Kebidanan, Keperawatan dan Fisioterapi,” kata Rektor UM Surabaya, Sukadiono.
Turunnya SK ini di bulan Ramadan, menurutnya adalah suatu keberkahan. Pasalnya UM Surabaya adalah satu-satunya yang menerima SK Kedokteran di tahun ini berdasarkan rekapitulasi usulan prodi Kedokteran Gigi.
Prodi baru Kedokteran Gigi di UM Surabaya sendiri menurut Sukadiono adalah bagian dari rencana pengembangan dan komitmen universitas untuk terus memberikan dan menghadirkan pelayanan akademik yang optimal serta disesuaikan dengan perkembangan dunia kedokteran gigi. Apalagi ke depan kebutuhan dan aksesibilitas masyarakat terhadap kesehatan gigi juga semakin meningkat.
“Prodi Kedokteran Gigi UM Surabaya akan dibuka pada tahun ajaran 2023/2024, tentu mengenai sumber daya, kami telah menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, lengkap dan berkualitas. Kesiapan sarana prasarana juga telah dipersiapkan secara matang untuk proses pembelajaran,” tegasnya.
Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemdikbud Ristek, Nizam mengatakan jika pendidikan dokter bukan hanya untuk kelompok elit saja.
Sembari menyampaikan tahniah, Nizam berpesan agar UM Surabaya menekankan pentingnya menjaga kualitas pendidikan dokter agar lulusan tetap kompeten dan melakukan tindakan secara tepat.
“Pendidikan kesehatan ini menyangkut hajat hidup orang banyak, maka kualitasnya harus dijaga,” pesannya. (afn)
Hits: 1231