MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA – Majelis Pendidikan TInggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah kembali mengadakan Rapat Koordinasi Nasional Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (Rakornas AIK PTMA) bertempat di Bumi Surabaya City Resort, Senin-Rabu (4-6/7).
Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof Lincolin Arsyad memaparkan seluruh PTMA harus mengajarkan AIK dengan seragam. Ia menyampaikan perlu adanya upgrading bagi dosen-dosen AIK. Dibutuhkan adanya pengarahan agar apa yang dimaksud dengan nilai-nilai AIK tersebut dapat tercapai.
“Kita harapkan dari Rakornas ini akan lahir suatu kebijakan, serta perbaikan modul AIK untuk mengisi keilmuan di PTMA,” ujar Prof Lin.
Prof Lin menyebut tiga hal penting mengenai AIK di PTMA yakni pertama, perlu adanya pengembangan isi dan materi dari mata kuliah AIK. “Kita perlu dapat terus memberbaiki kurikulum dengan mengikuti perkembangan zaman,” katanya.
Kedua, seluruh PTMA perlu untuk mengajarkan AIK dengan seragam khususnya di daerah timur atau PTMA yang mayoritas non-muslim agar diberikan sedikit penyesuaian.
Ketiga, AIK menjadi keunikan dan keunggulan dari Muhammadiyah. “Kita berharap agar lulusan PTMA dapat mengerti dan memahami apa itu AIK,” harapnya.
Sementara itu, pada sambutannya, Sukadiono, menyambut kedatangan para peserta di kota Pahlawan tersebut. “Suatu kehormatan bagi kami karena ditunjuk sebagai tuan rumah Rakornas AIK. Hal ini dapat menjadi peluang UM Surabaya agar dapat memberikan kontribusi pada Persyarikatan Muhammadiyah dan InsyaAllah dapat membawa berkah bagi kampus kami,” ungkap Sukadiono.
Rakornas AIK diadakan bekerja sama dengan UM Surabaya dan dihadiri sebanyak 210 Peserta dari 85 PTMA yang terdiri dari BPH, Rektor, WR Bidang AIK, dan Ketua Lembaga AIK se-Indonesia.
Hits: 4