MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Koordinator Muhammadiyah Aid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Wachid Ridwan menuturkan bahwa setiap aksi kemanusiaan Muhammadiyah dilandasi oleh identitas gerakan Muhammadiyah yang inklusif.
Dalam siaran yang ditayangkan di Kanal YouTube DamailahRI, Senin (27/9) Wachid menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak terbatas membantu umat muslim saja. Muhammadiyah menolong siapapun yang membutuhkan pertolongan.
Jika selama ini bantuan yang terekspos dilakukan kepada umat muslim, menurut Ridwan semata-mata karena memang yang ada di depan mata dan harus ditolong adalah umat muslim sendiri.
Fakta ini menurutnya tak bisa dijadikan alasan bahwa Muhammadiyah hanya menolong kaum muslimin saja.
“Jadi kalau kita bicara kemanusiaan, kebetulan ada Rohingya yang bisa dibantu, ada Palestina yang bisa dibantu atau Pattani kita juga bantu, bahkan untuk Filipina Selatan kita juga jadi salah satu anggota dari International Contact Group yang membantu mereka untuk bernegosiasi dengan pemerintah Filipina. Kebetulan saja semuanya ber-background dan mayoritas muslim,” kata Wachid.
Karakter ini menurut Ridwan telah mendarah-daging dalam tubuh aktivis Muhammadiyah. Karakter inklusif dan moderat, telah diajarkan sejak masa Kiai Ahmad Dahlan.
“Ketika nilai-nilai kemanusiaan itu dikedepankan dari sekedar ideologi, nah itulah yang menyelamatkan kita dari paham-paham yang sangat tidak moderat,” jelasnya.
“Jadi bukan ideologi itu, tapi kemanusiaannya. Kemanusiaan, kebebasan, humanisme yang menjadi dasar mengapa kita membantu mereka. Jadi harus bisa dibedakan ya narasi-narasi yang mungkin orang lain (tuduhkan),” kata Ridwan.