MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL— Masih dalam rangkaian Semarak Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah selenggarakan Pengajian dan Pemeriksaan Kesehatan bagi kelompok pemulung TPST Piyungan, Bantul, Kamis (10/11).
Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamien dalam sambutannya mengatakan bahwa kehadiran MPM di tengah kelompok dampingan pemulung Mardiko di TPST Piyungan ini bagian dari usaha menjaga dan menguatkan rohani sekaligus mengecek kesehatan fisik para pemulung. Yamien berharap melalui kegiatan ini bisa menjaga kekompakan kelompok.
“Kegiatan ini merupakan usaha sedikit demi sedikit untuk mencapai keberkahan, dan memastikan fisik yang sehat untuk bisa bekerja dengan baik. Selain itu kegiatan ini semoga bisa menguatkan kekompakan kelompok,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PP Muhammadiyah, Jamaludin Ahmad yang diminta sebagai pengisi tausiyah menyampaikan bahwa pahlawan bukan hanya mereka yang mengangkat senjata dan berperang, tetapi setiap manusia dengan segala bentuk profesinya mereka bisa menjadi pahlawan.
Termasuk para pemulung, imbuhnya, pemulung apabila dengan serius dan ikhlas membersihkan, mengelola dan menata sampah di tempat kerjanya juga bisa disandangkan gelar pahlawan. “Jihad itu bukan perang, dan sebagainya. Tapi termasuk kalian yang bersungguh-sungguh membersihkan lingkungan, menata dan mengolah sampah dengan sungguh itu pahlawan,” imbuhnya.
Selain para pemulung, acara yang diselenggarakan di lokasi tumpukan sampah TPST Piyungan, Bantul ini juga dihadiri Pimpinan Cabang dan Ranting setempat. Jamal berseloroh, bahwa ranting itu penting, cabang harus berkembang dan Muhammadiyah harus sukses di dunia dan akhirat.
Setelah mengikuti pengajian, para jamaah khususnya pemulung yang berjumlah ratusan tersebut kemudian mengikuti pengecekan kesehatan. Untuk kegiatan ini MPM PP Muhammadiyah menggandeng Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) sebagai relawan medis.
Perlu diketahui, MPM PP Muhammadiyah melakukan pemberdayaan kepada kelompok pemulung di TPST Piyungan, Bantul telah dimulai sejak tahun 2014. Saat ini anggota kelompok Mardiko sudah mencapai angka 500 an jiwa, yang bukan hanya berasal dari Kabupaten Bantul saja, tapi juga ada yang dari Kabupaten Gunungkidul, dan sekitarnya.