MUHAMMADIYAH.OR.ID, SEMARANG — Dihadapan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) secara daring, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo generasi muda Indonesia menjadi bagian dari solusi di tengah masa sulit akibat pandemi covid-19.
Ganjar menjelaskan, gerakan sosial (social movement) sebagai fokus gerakan mahasiswa di masa sekarang tidak hanya melalui unjuk rasa atau demonstrasi. Mahasiswa bisa mengekspresikan pemihakannya dengan cara-cara alternatif namun solutif di masa sulit akibat pandemi covid-19.
“Dalam situasi seperti ini tanpa persatuan Indonesia kita tidak akan bisa selesai. Tidak ada yang the best di sini, kita saling belajar dalam mengelola pandemi,” katanya.
Gerakan sosial yang dilakukan oleh mahasiswa menurutnya tidak boleh ketinggalan zaman. Melihat realitas zaman yang berubah begitu cepat, Ganjar menyarankan supaya gerakan mahasiswa juga ikut diperbarui.
Perubahan global yang meliputi informasi, komunikasi, dan transportasi. Dari sisi komunikasi-informasi saja, menurut Ganjar, bisa dijadikan sebagai alat dan tempat dalam menyemai gerakan untuk perubahan yang lebih positif bagi peradaban.
“Sebagai mahasiswa tentu punya ide, punya pemikiran, punya gagasan, punya aksi, anda pasti bisa melakukan itu,” pesan Ganjar kepada para kader IMM.
Dalam Webinar Refleksi 76 Tahun Kemerdekaan yang diadakan IMM Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) pada (11/8). Selain menghadirkan Gubernur Jateng, juga mengundang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa berterimakasih kepada Muhammadiyah melalui organisasi otonomnya seperti IMM telah menyiapkan generasi penerus tampuk kepemimpinan masa depan.
Menurutnya, regenerasi tidak boleh putus sehingga harus dibangun komunikasi yang melintas batas. Pola komunikasi yang demikian menurut Khofifah adalah keniscayaan dibangun di Indonesia sebagai negara yang multidimensional.
Merujuk yang disampaikan oleh tokoh Muhammadiyah, Ir. Soekarno, Khofifah menjelaskan bahwa Indonesia telah melewati taraf physical revolution, dan taraf survival. Sekarang Indonesia berada di taraf investment, yaitu taraf menanamkan modal dalam arti yang luas. Investasi keterampilan dan material amat penting. akan tetapi, yang lebih penting lagi adalah investasi mental.
“Di sini peran IMM luar biasa, di sini Persyarikatan Muhammadiyah luar biasa,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini Khofifah juga mengaku meminjam istilah yang sering dipakai oleh Muhammadiyah, yakni kata Berkemajuan yang ia terapkan dalam model kepemimpinannya. Terma berkemajuan menurutnya adalah pemacu semangat, bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari kemarin harus lebih baik dari hari kemarin.