MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Umat Islam diperintahkan Allah menjadi umat terbaik (khairu ummah). Karena itu, ciri khairu ummah berupa karakter unggul dan kuat terus dipesankan agar menjadi perhatian setiap muslim.
Terkait hal ini, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menerangkan bahwa Allah berpesan secara khusus di dalam Surat An Nisa ayat 9 yang artinya,
“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”
“Pengertian yang sangat kuat dari ayat tersebut agar kita ini jangan sampai meninggalkan keturunan yang lemah. Mafhumnya adalah kita ini harus meninggalkan keturunan yang kuat. Nah siapa keturunan yang kuat itu? Dikisahkan oleh kisah Thalut di Surat Al Baqarah,” jelas Abdul Mu’ti dalam Ngaji Daring Muhammadiyah Steps, Sabtu (12/6).
Dalam Surat Al Baqarah ayat 247, Thalut dikisahkan memiliki dua ciri penting sebagai ciri generasi kuat, yakni ‘basthatan fil jismi’ dan ‘basthatan fil ilmi’.
Tafsir Al Muyassar mengartikannya sebagai ‘kuat fisik’, dan ‘berpengetahuan luas’. Dua hal ini menurutnya juga penting dalam aspek kepemimpinan.
“Jadi pemimpin itu orang yang knowledgeable, orang yang serba tahu, bukan orang yang serba tidak tahu, bukan orang yang ‘hola holo’ (istilah Jawa, red),” jelas Mu’ti.
“Kedua pemimpin itu harus berbadan sehat, berfisik kuat. Tidak harus gede dan tinggi, tapi orang yang energik, orang yang lincah dan punya kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan dengan fisiknya itu,” imbuh Mu’ti.
Perhatian terhadap generasi yang kuat menurutnya juga ditegaskan oleh Nabi Muhammad Saw melalui hadis yang artinya, “mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.”
“Karena itu ‘basthatan fil jismi’, generasi yang kuat itulah yang diharapkan dapat kita bangun melalui gerakan tobacco control ini,” tutup Abdul Mu’ti sembari mendorong penguatan gerakan pengendalian tembakau Muhammadiyah.